Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mou, Sudah 10 Musim Kau Melempem di Liga Champions

11 Maret 2020   11:42 Diperbarui: 11 Maret 2020   11:43 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: GLYN KIRK/AFP yang dipublikasikan kompas.com

Jose Mourinho adalah pelatih berkelas, jika dilihat dari trofi yang dia dapatkan. Lelaki asal Portugal itu sudah merasakan gelar liga domestik di empat negara. Mou pernah membaw Porto juara Liga Portugal dua kali, membawa Chelsea juara Liga Inggris tiga kali, membawa Inter Milan juara Liga Italia dua kali, dan membawa Real Madrid juara Liga Spanyol sekali.

Gelar-gelar itu belum termasuk gelar lain yang gengsinya lebih rendah seperti Piala FA, Piala Liga, Coppa Italia, atau Copa del Rey. Satu lagi yang paling bergengsi adalah gelar Liga Champions. Mou sudah dua kali merasakan gelar juara Liga Champions. Jika diukur dari pencapaian para pelatih di ajang Liga Champions sejak awal dekade 1990-an, maka hanya ada dua pelatih yang lebih baik dari Mourinho, yakni Zinedine Zidane dan Carlo Ancelotti. Zidane merasakan tiga kali gelar juara Liga Champions bersama Real Madrid. Ancelotti merasakan dua gelar Liga Champions bersama AC Milan dan satu gelar Liga Champions bersama Real Madrid.

Namun, jika mengacu pada satu dekade terakhir di ajang Liga Champions, nama Mourinho tidak ada gemanya. Diketahui, Mou merasakan gelar Liga Champions bersama FC Porto pada tahun 2003 dan bersama Inter Milan pada 2010. Setelah sukses bersama Inter Milan, prestasi Mourinho melempem.

Dalam 10 musim terakhir, pencapaian terbaik Mourinho hanya bisa membawa klub yang dia latih sampai semifinal. Hal itu terjadi dalam empat musim beruntun. Pada 2010-2011 sampai 2012-2013 Mou membawa Real Madrid sampai semifinal Liga Champions. Pada musim 2013-2014, Mou membawa Chelsea sampai semifinal Liga Champions. Setelah musim 2013-2014, Mou tak pernah lagi merasakan semifinal Liga Champions.

Terbaru, di musim ini, Mou hanya membawa Tottenham Hotspur sampai babak 16 besar. Di leg pertama, Hotspur kalah 0-1 dari RB Leipzig. Di leg kedua, Rabu (11/3/2020) dinihari WIB, Hotspur dibantai Leipzig tiga gol tanpa balas. Pencapaian Mourinho ini jelas lebih buruk dari pelatih Hotspur sebelumnya, Mauricio Pochettino. Bersama Pochettino, Hotspur mampu menembus final pada musim lalu. Sayangnya, di final Hotspur kalah dari Liverpool.

Lalu, apakah Mourinho akan kembali berjaya di Liga Champions? Untuk musim depan, jika masih melatih Hotspur, belum tentu Mourinho membawa anak asuhnya bermain di Liga Champions.

Sebab, untuk bisa bermain di Liga Champions musim depan, Hotspur atau yang juga seriny disebut Spurs, harus bisa berada di lima besar klasemen akhir Liga Inggris (dengan asumsi hukuman Manchester City yang dilarang main di Liga Champions tetap berlaku). Jika City akhirnya bisa bermain di Liga Champions musim depan karena hukumannya dicabut, maka Spurs harus ada di empat besar klasemen akhir Liga Inggris musim ini.

Lalu, di mana posisi Spurs saat ini di klasemen sementara Liga Inggris? Spurs kini ada di posisi delapan klasemen sementara dengan 41 poin dari 29 laga. Spurs tertinggal empat poin dari Manchester United yang ada di posisi lima klasemen sementara. Saat ini, Spurs bukan hanya bersaing dengan tim lain. Namun, mereka bertarung dengan kondisi yang tak memuaskan di internal karena beberapa pemain andalan mereka tengah cedera.

Sekarang kita tunggu saja apakah musim depan Mou akan di Liga Champions atau malah tak bermain sama sekali di kompetisi Eropa. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun