Mohon tunggu...
rokhman
rokhman Mohon Tunggu... Freelancer - Kulo Nderek Mawon, Gusti

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jika Anda Karyawan Baru, Ini Tipsnya

9 Maret 2020   06:27 Diperbarui: 9 Maret 2020   07:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini akan memberikan pandangan tentang karyawan atau pegawai baru berdasarkan pengalaman dan pengamatan penulis. Tulisan ini hanya diperuntukkan bagi orang yang bekerja di organisasi kerja yang memiliki banyak pegawai atau pekerja, baik itu organisasi pemerintahan atau organisasi swasta.

Definisi banyak, menurut penulis adalah kalau setidaknya pekerja akan berinteraksi dengan lebih dari tiga orang di organisasi kerja. Kalau misalnya organisasi kerja hanya terdiri atas tiga orang, maka tulisan ini tak direkomendasikan. Tapi seperti biasa, bahwa ini hanyalah pandangan subjektif penulis. Sangat tidak menutup kemungkinan jika orang lain memiliki pandangan yang berbeda.

Sebagai karyawan atau pegawai baru, kalau bisa jangan terlalu banyak omong terkait pekerjaan. Sehebat apapun Anda di masa sekolah atau kuliah, itu bukan berarti Anda pasti hebat di dunia kerja. Sekolah atau kuliah kebanyakan mempelajari hal-hal yang ideal. Tapi, dunia kerja adalah menghadapi realitas yang cenderung tidak ideal dan harus diselesaikan.

Contoh ketidakidealan itu misalnya begini, bahwa idealnya di masa sekarang semua pekerja mampu mengoperasikan komputer yang dasar, seperti untuk menulis. Namun, faktanya ada pekerja yang tak bisa mengoperasikan komputer karena pekerja itu termasuk sebagai pekerja tua yang lebih akrab dengan mesin ketik.

Nah, ketika pegawai baru tidak banyak omong, maka dia punya potensi untuk belajar lebih banyak. Pegawai lama cenderung terbuka pada orang yang tidak sok tahu banyak hal. Sehingga, transformasi pengetahuan dunia kerja akan terjadi pada para pegawai baru yang tak banyak omong. Tak banyak omong itu bukan berarti sangat diam, tapi ngomong sewajarnya saja, selayaknya orang baru yang lebih banyak tidak tahu.

Selain tak banyak omong sehingga mendapatkan informasi tentang dunia kerja, pegawai baru juga harus pandai mengamati rekan kerja dalam bekerja. Mengamati personalitas rekan kerja. Hal ini penting agar paham harus bagaimana ketika berkomunikasi dan bekerja sama dengan si A, harua bagaimana berkomunikasi dan bekerja sama dengan si B, dan lainnya.

Anda juga harus bisa mengamati tipikal apakah rekan kerja Anda. Di dunia kerja, ada seorang yang penjilat, penurut, pembangkang, itu adalah hal yang lumrah. Maka, Anda harua bisa mengamati dengan jeli sehingga Anda tak salah dalam melangkah.

Untuk bisa mengamati rekan kerja, luangkan waktu bersama mereka di luar waktu kerja, tapi tak perlu terlalu sering. Misalnya waktu itu adalah waktu istirahat, atau waktu ketika nongkrong sebelum pulang kerja. Paksakan diri saja untuk bergabung dengan mereka-mereka yang lebih senior. 

Sekali lagi, di forum luar kerja pun jika perlu lebih banyak mendengarkan. Jika di forum luar kerja Anda terkesan dicuekin, maka tidak usah dibawa perasaan. Lanjutkan saja untuk membaur dengan mereka di luar waktu kerja aktif. Lama-kelamaan Anda akan diterima sebagai anggota baru.

Setelah Anda mengenal dunia kerja dan karakter rekan kerja Anda, maka lebih dekatilah teman yang bisa membuat kinerja Anda makin baik. Karena teman yang bagus kinerjanya, bisa memberi aura positif. Sekalipun lebih dekat dengan satu orang, bukan berarti Anda tak berkomunikasi dengan lainnya. Teruslah berkomunikasi dan membaur dengan yang lainnya.

Selain itu, bekerjalah secara baik, melaksanakan kerja sesuai deadline. Jika tak paham, beranilah bertanya dengan cara yang baik pada pekerja senior dan bertanya di waktu yang tepat, bukan saat si senior sibuk. Bertanya pada rekan kerja (asal tidak sering) akan merekatkan hubungan dan itu bisa berdampak positif pada karier Anda. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun