Mohon tunggu...
Ilhamfahri Efendi
Ilhamfahri Efendi Mohon Tunggu... -

kuala lumpur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kiriman 'Spesial' Kabut Asap Sudah Kami Terima

23 Juni 2013   12:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:33 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13719622051382522442

Kebiasaan nya kita sebagai TKI di malaysia yang mengirimkan sesuatu kenegara Indonesia,bisa itu berupa uang,bingkisan atau sekedar oleh-oleh jika ada teman yang pulang kampung. Tetapi beberapa hari belakangan ini, kita yang mendapatkan kiriman 'spesial' dari Indonesia,tepatnya dari tanah kelahiran saya di sumatra,bukan bingkisan apa lagi uang tapi sesuatu yang merepotkan bagi pemerintah Malaysia dan penduduk lokal termasuk kami yang hidup dan bekerja di negara ini. Surat kabar lokal hari ini melaporkan.Di Muar Johor, keadaan kabut asap semakin buruk berikutan Indeks Pencemaran Udara (IPU) pagi ini mencatatkan angka 746 meningkat dua kali lipat dibandingkan hari sebelumnya. padahal keadaan di atas tahap 301 adalah tahap bahaya. Keadaan kabut asap di negri Melaka pula, juga semakin buruk di mana IPU di kota Melaka mencatatkan tahap 357 dan Bukit Rambai 334. Sementara itu, kualitas udara di beberapa Wilayah di negri Selangor pula sudah mencapai tahap tidak sehat di mana perangkaan IPU nya mencatatkan 109 di Banting, 100 di Kuala Selangor , 188 di Pelabuhan Klang, 102 di Petaling Jaya dan 102 di Shah Alam. Sedangkan di ibukota Kuala Lumpur pula,IPU dicatatkan sebanyak 102.Dan di Putrajaya mencatatkan sebanyak 100. Keadaan di kawasan Pantai Timur Malaysia pula juga dilaporkan semakin buruk dibandingkan kemarin di mana Kemaman, Terengganu mencatatkan IPU sebanyak 137. Keadaan ini sepertinya sudah pada tahap berbahaya,dimana di kuala lumpur tempat saya tinggal dan bekerja terlihat banyak orang yang harus beraktifitas dengan menggunakan masker.keadaan kabut asap ini pula sepertinya sudah berangsur-angsur mengganggu kesehatan.dimana beberapa dari kami yang biasanya berjalan kaki ke tempat kerja mulai mengeluh merasakan sesak nafas dan sakit pada tenggorokan.Udara pagi yang biasanya segar kami hirup ketika berjalan di antara bawah pepohonan di trotoar dari rumah ke tempat kerja kini sudah mulai berbau asap dan tidak nyaman.Jarak pandang pula sepertinya tidak lebih dari 100 meter dan pasti nya sangat berbahya bagi angkutan bermotor.terutama beberapa teman yang menggunakan motor ke tempat kerja. Walaupun sampai saat ini pemerintah Malaysia sendiri tidak mengikuti jejak tetangga nya yang protes kepada pemerintah indonesia karena kiriman kabut asap ini.karena mungkin menyadari Malaysia melalui perusahan sawitnya di sumatra juga ikut andil menyebabkan terjadi nya pembakaran terbuka yang menyebabkan kabut Asap meliputi wilayah Sumatra,Malaysia hingga Singapura.Saya pribadi berharap agar kedua negara tidak saling menyalahkan satu sama lain,Malaysia dengan perusahan nya,Indonesia dengan kebijakan nya yang lemah.saat nya saling bahu membahu mencari jalan terbaik mengatasi masalah tahunan ini.yang pastinya merugikan kedua belah pihak terutama Indonesia yang lahan nya di eksplotasi dan terbakar tanpa terkendali agar kami yang berada di sini tidak lagi mendapat kiriman tidak menyenangkan berupa kabut asap di setiap tahun nya. #sesekali kirim duit lah.masa kami aja yang kirim duit ;) Salam dari Malaysia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun