Beberapa hari ini juga, hujan terus mengguyur dan mengakibatkan jeleknya kualitas cabai rawit.
“Saat ini cabai rawit meningkat drastis dari yang sebelumnya Rp 90 ribu per kilogram, hingga saat ini mencapai Rp 120 ribu per kilogram,” ujar Pak Bukhori salah satu pedagang sayur di Pasar Tawangmangu, Sabtu(27/3/2021).
“Meskipun tadi pagi harganya sempat turun tapi barang tersebut tidak ada dan tidak tau juga mengapa hal tersebut terjadi” ucapnya.
Ia juga mengira bahwa selain karena hujan, omzet yang menurun dikarenakan pandemi Covid-19 ini juga yang menyebabkan harga naik drastis.
Harga yang naik ini mengakibatkan konsumen mengurang dan yang dibutuhkan oleh para pedagang sayur adalah modal sekarang.
“Harga bahan naik tapi modal tambah bisa ngurang”, tambahnya.
“Agar bisa mendapatkan asupan dana dan juga agar meningkatkan penjualan maka para pedagang sayur melakukan penangguhan kur di BRI selama 6 bulan tetapi juga membayar bunga yang diberikan oleh pihak bank”, ucapnya.
Dilain itu harga timun malah tambah murah.
“Harga timun juga mulai murah yaitu Rp 10 ribu per kilogram”, tambahnya.
Meski demikian, ia memberi tahu bahwa untuk harga cabai lain juga mengalami harga yang naik turun