mendaki gunung?, kayak gak punya kerjaan aja udah capek gak dapet apa apa”, bagi beberapa orang mendaki gunung itu adalah hal yang menyusahkan dan hanya menguras tenaga saja, tetapi bagi penikmat petualangan dan memang suka dengan pemandangan di alam merupakan kesenangan tersendiri yang tidak dapat digantikan dengan apapun karena dengan mendaki gunung kita jadi bisa lebih bersyukur dengan ciptaan tuhan dan sebagai pelepas stress.
Banyak yang menanyakan “ngapain sihMendaki gunung bagi beberapa orang adalah hobi yang pasaran dan datang hanya karena musim tertentu atau hanya ingin ikut ikutan dan tidak ada persiapan apapun, menurut Dani anak yang berasal dari Kota Malang ini mengatakan bahwa ndaki gunung merupakan kesempatan yang luar biasa dan sebagai salah satu pengalaman yang berharga apalagi jika dilakukan dengan teman atau kerabat terdekat, karena dengan mendaki gunung kita jadi bisa lebih menemukan diri kita sendiri dan menguji mental serta tenaga yang kita miliki, tidak hanya itu dengan mendaki kita jadi tau sifat terpendam kita maupun sifat dari teman yang kita tidak tahu.
Untuk saat ini memang banyak pendaki dadakan yang melakukan hobi ini karena ngetren atau hanya ikut ikutan dan inilah hal yang berbahaya dari hobi yang menguras banyak hal seperti uang, tenaga dan waktu. Dengan ketidaktahuan bisa membahayakan karena kita berbicara mengenai bertahan hidup, apalagi bertahan hidup di alam liar meskipun masih banyak yang menelusuri tempat tersebut tetapi dengan ketidaktahuan maka harus lah ada edukasi lebih mengenai ini.
Dari banyaknya gunung yang di daki oleh Dani, semua gunug memiliki kesan tersendiri apalagi gunung yang mengitari daerah tempat tinggalnya yaitu Malang, gunung gunungnya seperti gunung Panderman, Buthak, Bromo dan lain lain memiliki ciri khas tersendiri yang membuat mendaki gunung merupakan hobi yang luar biasa.
Semua hal itulah yang yang menggambarkan bahwa meskipun hobi ini banyak yang bilang pasaran, tetapi jika tidak paham dan tidak tahu akan hobi ini serta hanya ikut ikutan maka yang ada hanyalah marabahaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H