Ahad,5 Oktober 2014, bapak Walikota Cirebon laksanakan sholat ied di masjid raya at taqwa.Sebelum pelaksanaan sholat dimulai, Bapak Ano Sutrisno menyampaikan sambutan singkat kepada para jamaah.Dalam sambutanya, beliau meminta maaf karena belum selesainya perenovasian alun-alun kota.
Memang, perbaikan alun-alun ini bisa terbilang lamban.Pada rencana awalnya, diperkirakan ketika pelaksanaan sholat idul adha bisa digunakan sepenuhnya, namun sampai pada hari pelaksanaan pun masih ada sedikit yang belum selesai.
Perbaikan alun-alun ini dilakukan karena kondisi alun-alun (rumput) yang sudah tidak sedap dipandang.Tidak wajar jika simbol kota malah ancur,maka dilakukan perbaikan.Pada awalnya, alun-alun kota Cirebon berupa rumput.Ketika akhir pekan tiba,banyak warga sekitar yang mengunjungi tempat ini.Di alun-alun ini ramai pedagang, berbagai macam dagangan dijual disini, harganya pun relatif lebih murah.
Disamping kepentingan berbelanja, banyak juga warga yang memanfaatkan alun-alun ini untuk tempat berolahraga.Memang, alun-alun kota Cirebon ini tidak terlau luas, namun cukup menghibur bagi warga sekitar, walau hanya untuk melepas penat setelah satu minggu bekerja.
Kembali kepada sambutan Walikota Cirebon, beliau menyampaikan rasa bangga terhadap Masjid At Taqwa, karena selain menjadi simbol kota, masjid ini pun membiayai seluruh kebutuhanya tanpa menggunakan dana dari pemerintah. Masjid ini mengandalkan kebaikan-kebaikan para jamaah/warga Cirebon dalam kelangsungan berdirinya.
Masjid At Taqwa ini memiliki bentuk yang sangat menarik, selain itu pun masjid ini memiliki satu buah menara, yangmana kita dapat naik keatas menara tersebut.Selain itu, di area masjid pun terdapat banyak tempat makan murah, dan tentunya rasanya pun nikmat.
Pada kesempatan idul adha tahun ini, masjid At Taqwa mendapat titipan hewan kurban sebanyak, sapi 7 ekor, yang salah satunya merupakan kurban dari bapak walikota sendiri.Dan kambing sebanyak 17 ekor.
Bapak walikota kemudian menyampaikan rasa syukur, atas kesempatan yang diberikan oleh Allah kepada kita semua.Karena, kita masih bisa merayakan idul adha di masjid yang tercinta.Kemudian, bapak walikota memberikan pesan agar seluruh warga hendaknya menjaga fasilitas yang sudah disediakan, bukanya malah menggunakanya untuk berbuat hal-hal yang tidak baik.
Pada kesempatan ini pula, bapak walikota menyampaikan kekecewaanya kepada warga, terutama anak-anak muda penerus bangsa, yang bukanya berjuang untuk kelangsungan bangsa dan agama, namun mereka malah menggunakan momen malam takbiran dengan berpacaran.Tidak sedikit pula muda-mudi yang melakukanya di depan kantor balai kota.
Beliau pun menghimbau agar seluruh warga, khususnya pemuda agar bisa bersikap lebih dewasa, karena masa depan negara ini dan bangsa ini berada di genggaman para pemuda.Bagaimana negara atau kota akan maju jika kalian(pemuda) malah pacaran ketika malam takbiran ??.
Suatu pelajaran yang bagus bagi kita semua, bahwa masih ada pemimpin yang khawatir akan keberlangsungan negaranya/kotanya di era yang mulai menunjukan keindividualismenya ini.Kita harus bersyukur jika kita diperingatkan, jangan malah kita merasa jatuh.Sesungguhnya jika kita dinasehati agar lebih baik, namun kita tidak terima dengannya, maka kita termasuk orang-orang yang sombong.
Bersyukurlah karena masih ada yang peduli terhadap hidup kita, berterima kasihlah kepada yang memberi nasehat tersebut, jangan malah kita tidak terima dengan nasihatnya.Kita harus bisa menerima nasihat ataupun masukan walaupun itu berasal dari seorang anak kecil,yang mana belum bisa mengurus dirinya sendiri.Maka dari itu, marilah kita perbaiki diri ini dari rasa sombong, keras kepala, dan lain sebagainya, agar hidup kita dapat maju, dan dapat memajukan.Dan agar kita dapat menjalani hidup ini dengan sebaik-baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H