Mohon tunggu...
Ilhamdi Andi
Ilhamdi Andi Mohon Tunggu... lainnya -

Partime In Sport, Fulltime in Techno

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tanaman Kemiri Jadi Sobat Bumi

30 November 2012   03:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:27 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muncul berbagai inovasi baru dalam pengembangan energi baru. Tapi lebih dari itu, mulai banyak bermunculan komunitas-komunitas baru yang mengedepankan isu lingkungan.

Sebuah lingkungan baru ditengah hiruk-pikuk kota metropolitan. Kini perlu ada sebuah ruang baru menggabungkan bagaimana menjaga lingkungan dengan baik tanpa mengurangi sumber energi dan membuat lingkungan tetap terjaga.

Tanaman Kemiri misalnya. Biji dari tanaman kemiri diklaim bisa dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah melalui biji yang dihasilkan oleh tamanan ini. Bijinya diekstrak dan kemudian bisa dihasilkan sebagai minyak.

Dan sepanjang saya melihat taman langsat dan taman adyodya, tidak terlihat satu pun tumbuhan kemiri. Bisa jadi rencana atau membuat ruang publik berbentuk dan menempatkan tanaman kemiri adalah solusinya.

Selain bisa membentuk lingkungan yang bagus dengan menanam tumbuhan kemiri, hasil dari biji kemiri pun bisa diekstrak menjadi sumber minyak

Budidaya pohon kemiri semakin memperluas hal ini.  Pohon kemiri dapat tumbuh di tempat yang basah atau bakan kering sekalipun dan tentu saja merawatnya dengan baik.

Dengan kemampuannya menghasilkan buah dalam rentang waktu sekitar 3 hingga 4 tahun. Kalau dimulai dari sekarang, maka beberapa tahun yang akan datang, kita sudah memperoleh sumber baru minyak yang berasal dari biji buah kemiri.

Dengan proses menempatkan taman kemiri di berbagai taman yang ada, selain mempercantik taman dan menambah hijau sebuah lingkungan, sumber energi minyak kita pun akan terjaga dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun