Permasalahan gizi masih terus bermunculan di kalangan anak balita. Mulai dari gizi buruk, stunting, kemampuan motorik yang terlambat, dan lain sebagainya. Pada tanggal 4 Juli 2022 dan 8 Agustus 2022, Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang berinisiatif untuk mencegah dan mengurangi risiko terjadinya gizi buruk pada anak balita khususnya dalam permasalahan stunting melalui beberapa program yang berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen ASI Eksklusif dan menu MP-ASI di Desa Pakisjajar Kabupaten Malang dengan rasionalisasi ASI adalah nutrisi bayi dan balita pertama yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi maupun balita.
"Saya sangat mendukung dengan adanya tim Mas dan Mbak yang mau untuk membagi ilmunya kepada Ibu yang memiliki balita di sini. Karena saya rasa dari kemampuan ibu itulah yang membangun dan menciptakan pola asuh anak yang baik sehingga nanti bisa mengurangi risiko terjadinya stunting." Jelas Pak Nurul Kusnaeni, SE selaku kepala Desa Pakisjajar dalam memberikan dukungan kepada tim.
Pengabdian yang dilakukan selama dua pekan dibarengi dengan kegiatan Posyandu Edelweis Desa Pakisjajar Kabupaten Malang. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu yang memiliki balita. Rangkaian kegiatan yang disusun di pekan pertama adalah sosialisasi mengenai ASI Eksklusif dan MP-ASI.
"Penjelasannya menarik. Saya jadi paham bahwa ASI ini sangat penting bagi pemberian nutrisi bayi. Ternyata banyak kandungan gizi dari ASI ini, begitu pula dengan MP-ASI." Komentar salah satu peserta sosialisasi.
"Oh, ternyata kalo sering menyusui itu gak bikin buah dada kita kendor ta mbak. Saya kira kalo lama menyusui jadi gitu." Ucap salah satu peserta yang telah mendapatkan kebenaran dari persepsinya.
Dari hasil pre-test dan post-test yang didapat, peserta sosialisasi mendapatkan peningkatan pemahaman akan ASI Eksklusif dan MP-ASI. Selain itu, ibu yang memiliki balita sangat antusias dalam menyimak sosialisasi yang dilaksanakan. Rangkaian pekan selanjutnya merupakan kelanjutan dari kegiatan pekan pertama, yakni peningkatan keterampilan. Kegiatan yang diambil adalah pameran MP-ASI dan penjelasan mengenai manajemen MP-ASI yang benar.Â
Pameran dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan imuniasasi sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan sasaran yang lebih banyak daripada pekan pertama. Tim pengabdian masyarakat Universitas Negeri Malang memamerkan beberapa MP-ASI sesuai dengan kategori umur, mulai dari 6 bulan sampai 24 bulan.
"Alhamdulillah ada pameran MP-ASI seperti ini. Kadang saya bingung mbak mau masak kayak gimana biar menunya variasi. Kalo ada pameran seperti ini, bisa ditiru dirumah." Ujar salah satu ibu yang mengunjungi pameran.