Mohon tunggu...
ilham bagas
ilham bagas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa aktif Fakultas Vokasi Universitas Airlangga angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Stunting Melonjak! KKN BBK-4 UNAIR Beri Penyuluhan

22 Juli 2024   21:45 Diperbarui: 22 Juli 2024   21:58 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara berkembang adalah negara dimana masyarakatnya belum bisa terhindarkan dengan yang permasalahan kekurangan gizi. Kondisi kekurangan gizi yang kronis bisa disebut dengan stunting. Stunting sendiri adalah suatu permasalahan yang sangat krusial dan banyak terjadi di negara kita. Stunting atau tubuh kerdil adalah kondisi saat tinggi anak lebih rendah dari anak seusianya. Kondisi ini diakibatkan karena kekurangan gizi kronis yang dialami oleh anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Dampak dari stunting sendiri bukan hanya pertumbuhan pada fisik anak, namun akan berdampak juga pada perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak.

KKN BBK 4 Universitas Airlangga yang bertempat di Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo datang dengan membawa program "Future Ready: Generasi Anti Stunting dengan Pola Asuh Positif". Kegiatan ini dijalankan pada hari Kamis, 11 Juli 2024 yang dilaksanakan melalui kolaborasi dengan posyandu terdekat dengan memberikan pengetahuan kepada Masyarakat tentang penyebab dan dampak dari stunting. Penyebab stunting dibagi menjadi 3 diantaranya :

1. Kurangnya Gizi

Anak harus diberi gizi secara optimal terutama pada 1000 hari pertama kehidupannya, yang dimulai dari 270 hari / 9 bulan di kandungan dan 730 hari/ 2 tahun pertama sejak bayi dilahirkan. Karena pada fase ini bayi sangat membutuhkan nutrisi atau gizi yang cukup untuk dapat menentukan tumbuh kembang kedepannya. 

2. Faktor Pola Asuh

Faktor ini diakibatkan karena kondisi ibu yang terlalu muda atau jarak kehamilan yang terlalu dekat. Usia wanita untuk mengandung yang direkomendasikan berkisar 25-34 tahun dan jarak kehamilan yang baik yakni 2-5 tahun.

3. Sanitasi

Sanitasi atau sering disebut kebersihan juga penting untuk diperhatikan. Rendahnya akses sanitasi yang bersih dan layak juga dapat memicu ancaman penyakit yang berujung terjadinya stunting. Dengan demikian kita juga sangat perlu memperhatikan kebersihan tentang hal apapun yang berkaitan dengan bayi kita.

Selain itu, juga terdapat 3 dampak stunting yang berakibat sangat fatal pada tumbuh kembang anak kedepannya:

1. Tinggi Badan Dibawah Rata-rata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun