Untuk Imamku kelak:
-Aku minta maaf karna tak menjadikanmu orang yang pertama kali yang aku tumpangi kendaraannya.
-Aku minta maaf karna tak menjadikan tanganmu sebagai tangan non-muhrim yang pertama kali ku jabat
-Aku minta maaf karna tak menjadikan telingamu sebagai telinga pertama yang mendengar suaraku
-Aku minta maaf karna tak menjadikan penglihatanmu sebagai penglihatan yang pertama kali melihat auratku
-Aku minta maaf karna tak menjadikan hatimu sebagai hati pertama yang membaca diam puisi sederhanaku
-Aku minta maaf karna tak menjadikanmu sebagai insan non-muhrim pertama yang mampu mengajakku keluar untuk makan malam bersama
---untuk sang Imam yang masih belum aku ketahui bagaimana wujudnya---
termaktub: Lantai 3 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. 17 November 2013 {14:42}
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H