Hari ini, publik media sosial digemparkan oleh sebuah pemberitaan mengenai konten dari salah satu Youtuber besar Indonesia, yakni Ria Yunita, S.I.Kom., atau yang biasa dikenal sebagai Ria Ricis. Pemberitaan dari berbagai macam portal media sampai berbagai macam akun julid rata membicarakan hal yang sama. Pemberitaan tersebut mengenai pembuatan konten berupa video Ria Ricis di hari kepergian Sulyanto, ayahanda dari Ria Ricis, di akun Youtube dirinya.
Bagaimana tidak gempar, publik dihadapkan atau diberikan konten yang menurut saya pribadi sangat tidak penting dan tidak memiliki hati nurani sama sekali. Ia membuat sebuah konten video yang berisikan kepergian Ayahanda ia sendiri. Ia merekam prosesi kepergian Ayahanda mulai dari penguburan jasad, kamar beliau, hingga hal-hal yang tidak penting seperti ulang tahun Ibunya tanpa kehadiran Ayahnya.
Dari isi kontennya saja sudah membuat saya kehilangan simpati terhadap Ria Ricis. Bagi saya, kepergian orang tua kita adalah sesuatu hal yang tidak perlu kita publikasikan atau dibuat konten. Jika ingin mengabadikan prosesi pemakaman beliau, saya tidak ada masalah, karena mungkin untuk dokumentasi pribadi.Â
Namun, jika dibuatkan konten yang disebarluaskan di situs Youtube? Mungkin sudah keterlaluan.
Ditambah lagi, judul yang ia gunakan terlihat sangat menyebalkan. Ia memberikan judul di salah satu kontennya perihal kepergian sang Ayahanda, "Rumah Baru Papa." Tidak hanya itu, ia juga bahkan menaruh iklan di video tersebut.
Dengan apa yang ia perbuat, tentunya kecaman netizen datang tak henti-hentinya. Ia mendapat banyak sekali kecaman di jaga media sosial seperti Twitter, Instagram, dan bahkan Youtube-nya sendiri. Netizen banyak yang menyesali perbuatan Ria Ricis yang membuat konten tentang kepergian sang Ayah dan tentunya menaruh iklan di video tersebut.
Saya, pembaca tulisan ini, dan hampir seluruh masyarakat Indonesia, sudah tahu pasti apa pekerjaan Ria Ricis. Namun, apakah pekerjaan yang ia lakukan harus mengorbankan hati nuraninya?Â
Secara logika, ketika kalian ditinggal oleh salah satu orang yang kalian sayangi, terutama orang tua, pasti kalian akan berfokus kepada almarhum. Kalian bahkan tidak sempat mengabari sanak saudara atau bahkan teman mengenai hal tersebut. Namun, Ria Ricis tidak berpikiran seperti itu.Â
Ia masih sempat-sempatnya bekerja di hari yang menyedihkan bagi dirinya. Bahkan, jika kita lihat, ia seakan-akan mendulang uang di hari kepergian sang Ayahanda.Â
Akhir kata, uang memang penting untuk membantu kalian meraih kebahagiaan. Namun, uang bukanlah sesuatu yang utama dari kebahagiaan.Â