Desa Pesouha memiliki luas wilayah 4.033 Ha dengan topografi berbukit yang merupakan wilayah potensial untuk budidaya tanaman padi sawah. Desa Pesouha masuk dalam wilayah rawan bencana banjir di Kabupaten Kolaka. Lokasi persawahan Desa Pesouha berada dalam zonasi pertambangan aktif dari beberapa perusahan tambang besar di Kolaka. Ketika tiba musim hujan, air hujan akan membawa material lumpur merah limbah tambang melalui kali pesouha yang menyebabkan persawahan petani di Desa Pesouha menguning dan berlumpur. Kondisi ini menyebakan sumber mata pencaharian utama petani menurun. Material limbah pertambangan ini mengandung asam sulfur yang menurunkan pH < 4.0 dan melarutkan logam berat yang mencapai batas toxic. Dari 265 ha sawah petani di Desa Pesouha hanya sekitar 200 ha yang aktif sedangkan sekitar 65 ha lain hanya dapat menghasilkan < 2 ton/ha dalam satu kali musim tanam karena terdampak cemaran lumpur merah pertambangan.
Kegiatan kosabangsa ini di awali dengan kegiatan kunjungan lapangan. Kegiatan kunjungan ke sawah yang berada pada zona pertambangan aktif di lakukan oleh seluruh tim kosabangsa TA 2024 yang terdiri dari tim pelaksana Dr. Marlina Mustafa, SP., MP sebagai ketua, Yolanda Fitria Syahri, SP., MSi dan Masitah SP., MSi sebagai anggota didampingi oleh tim pendamping yaitu Prof. Dr. Fahruddin, M.Si, sebagai ketua, Â Prof. Dr. Ir. Yunus Musa, M.Sc dan Prof. Ir. Muhammad Arsyad, SP., MSi., Ph.D sebagai anggota untuk melihat sejauh mana tingkat kerusakan dan merumuskan upaya perbaikan.
Setelah kunjungan lapangan kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi untuk menyampaikan kegiatan pemberdayaan yang akan dilakukan oleh tim kosabangsa TA 2024. Kegiatan sosialisasi di lakukan di kantor Desa Pesouha yang di hadiri oleh seluruh tim Kosabangsa baik tim pelaksana maupun tim pendamping, mitra pemerintah kepala desa Pesouha yaitu Bapak Yastin Sutrisno, ketua Gapoktan Desa Pesouha yaitu Bapak Gusri serta mitra kegiatan yaitu mitra kelompok tani samaturu dan kelompok PKK Desa Pesouha.
Selanjutnya, Ketua tim pelaksana Kosabangsa, Dr. Marlina Mustafa, SP., MP menambahkan, peningkatan produktivitas lahan sawah yang terdampak limbah pertambangan menjadi target utama yang akan diselesaikan oleh tim pengabdian kosabangsa pada mitra dan wilayah sasaran. Peningkatan produkstivitas lahan sawah yang terkena dampak pertambangan akan dilakukan dengan Sistem Constructed Wetland (CWs) yaitu suatu metode pengolahan limbah air asam tambang secara biologis, lebih khusus invensi ini menggunakan sedimen wetland sebagai sumber inokulum bakteri pereduksi sulfat (BPS) untuk mereduksi asam sulfat dan logam berat yang terkandung dalam limbah air asam tambang serta beberapa bahan remediasi lainnya. Dalam prosesnya, reaktor pengolahan diisi dengan perlakuan kompos, sedimen/lumpur tambang, sekam padi dan kerikil pada reaktor 1 dengan perbandingan 1:1 (v/v), kemudian dialirkan masuk air irigasi yang tercemar limbah air asam tambang. Perlakuan pada reaktor 1 dilakukan selama 72-96 jam. selanjutnya air pada reaktor 1 dialirkan pada reaktor 2 dengan perlakuan kerikil dan enceng gondok kemudian hasil pengolahan dialirkan pada padi sawah mitra. Perlakuan ini berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri pereduksi sulfat (BPS) agar dapat meningkatkan alkalinitas dan menyisihkan logam dalam bentuk endapan sulfda pada area persawahan mitra. Dimana mitra pada perlakuan CWs ini adalah petani Kelompok tani samaturu Desa Pesouha, Kecamatan Pomala Kabupaten Kolaka.
Kegiatan pemberdayaan program kosabangsa ini juga dilakukan pada mitra PKK Desa Pesouha dengan Ibu Darlita A.Mk sebagai ketua kelompok PKK. Kegiatan pemberdayaan mitra PKK ini dilakukan dengan memperkenalkan ibu --ibu PKK sistem hidroponik sistem DFT. Ketua tim Kosabangsa mengatakan bahwa, metode hidroponik merupakan sistem menanam di Smart Urban Gardening. Budidaya pertanian pekarangan penting untuk di ajarkan kepada mitra kelompok untuk menjamin ketahanan pangan keluarga. Dalam kegiatan pemberdayaan ini di targetkan 10 rumah anggota PKK memiliki food gardening. Mitra PKK dibekali dengan perangkat lengkap bertanam hidroponik di rumah. Sentuhan teknologi dan inovasi dalam kegiatan Kosabnagsa TA 2024 ini sejalan dengan RPJM- Desa Pesouha Tahun 2023-2029 tentang kebijakan pembangunan yaitu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian serta pemberdayaan masyakarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H