Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) merupakan Program Pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat
Secara khusus program Kosabangsa memprioritaskan wilayah daerah tertinggal serta wilayah prioritas kemiskinan ekstrem atau wilayah rawan bencana yang kemudian disebut wilayah prioritas Kosabangsa.
Tim Pelaksana Program Kosabangsa Tahun 2024 dari USN Kolaka memilih tema bidang fokus Ketahanan Pangan, yaitu Maharani, S.Pi., M.Si (Ketua); Arif Prasetya, S.Pi., M.Si.; Dr. Nenni Asriani, S.Kel., M.Si dan Hasbiadi, S.S.T., M.S.T, MPM. (Anggota) berkolaborasi dengan Tim Pendamping dari UM Kendari yang berasal dari beberapa disiplin ilmu, yaitu Dr. Ahmad Muhlis Nuryadi, S.Pi., M.Si (Ketua); Dr. Suharta Amijaya Husain, S.Kel., M.Si. dan Dr. Sitti Zakiah Ma’mun, SE., M.Si (Anggota). Mitra sasaran berasal dari dua (2) Kelompok Nelayan Tangkap, yaitu Kelompok Dayung Sakti (Ketua: Abd. Rahman) dan Kelompok Jangkar Sakti (Ketua: Sukri). Wilayah sasaran yang dipilih merupakan daerah tertinggal dan rawan bencana yaitu Desa Tondowolio Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Kondisi wilayah sasaran yang berprofesi mayoritas Nelayan dan mengalami penurunan hasil tangkapan setiap trip.
Paket teknologi yang diterapkembangkan diadopsi dari Tim Pendamping, yaitu alat bantu/ sarana penangkap ikan berupa rumpon dasar dan atraktor cumi sebagai alat pengumpul ikan yang bersifat permanen (menetap) di laut sebagai pemikat ikan agar memudahkan penangkapan. Desain kontruksi rumpon dasar yang dipilih yaitu berbentuk piramida, karena lebih kokoh dibandingkan dengan bentuk lainnya. Begitupun pada Atraktor cumi merupakan sejenis media atau alat yang dirancang seperti rumpon yang menyesuaikan kebiasaan (behavior) cumi- cumi untuk berkumpul, sehingga alat ini diharapkan menjadi tempat cumi- cumi berkumpul untuk melepaskan dan meletakkan telurnya sampai menetas dan menempelkan telurnya. Rumpon dasar dan atraktor cumi diharapkan dapat menjadi pengumpul ikan dan cumi sehingga memudahkan nelayan menangkap ikan.
Kegiatan diawali dengan koordinasi Tim Pelaksana, bersama Tim Pendamping, Mitra Pemerintah serta Mitra sasaran, kemudian melakukan Sosialisasi Perikanan tangkap dan biota laut, kegiatan pelatihan pembuatan rumpon dasar dan atraktor cumi di Bengkel Kosabangsa, kemudian pemasangan rumpon dasar dan atraktor cumi di laut serta penanaman bibit mangrove sebagai upaya pencegahan bencana abrasi pantai di Desa Tondowolio Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka.
Seluruh rangkaian Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Dekan Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan USN Kolaka, Dr. Marlina Mustafa, S.P., M.Si. Menurut Doktor muda jebolan IPB University tersebut, “Kosabangsa merupakan kegiatan kolaborasi antar Perguruan Tinggi sebagai salah satu wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Dimana reputasi Perguruan Tinggi bukan hanya dilihat dari banyaknya lulusan mahasiswa, atau banyaknya riset yang dihasilkan, tetapi yang paling utama adalah semua yang dilakukan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga mendukung IKU (Indikator Kinerja Utama) Perguruan Tinggi, yaitu IKU 2 (Mahasiswa mendapat pengalaman di luar Kampus); IKU 3 (Dosen berkegiatan di Luar Kampus) dan IKU 5 (Hasil kerja Dosen digunakan dan bermanfaat bagi Masyarakat)“
Pemerintah Desa dalam hal ini Bapak Asmanuddin, Amd.T juga sangat bersyukur daerahnya dipilih menjadi wilayah sasaran Kosabangsa Tahun 2024. “Terima kasih Bapak/ Ibu Dosen USN UMK Kendari, Saya sangat berharap semoga paket teknologi yang diterapkembangkan ini dapat bermanfaat bagi nelayan dan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan sekitar, kedepannya saya sangat berharap banyak kegiatan kolaborasi yang mampu membantu masyarakat sekitar utamanya Nelayan”, pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H