Mohon tunggu...
Ilham Mustafa
Ilham Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar biasa, yang ingin selalu belajar.

Just write...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Naik Haji dengan Katupek Pitalah

23 Maret 2012   11:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:35 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jikalau melewati Pitalah. Alangkah elok jika singgah dulu mencoba katupek Pitalah dan karupuak Pitalah di pasar Pitalah.

Katupek pitalah dan karupuak pitalah sebenarnya berasal dari Bungo Tanjung, tapi yang terkenal adalah katupek pitalah. Antara Pitalah dan Bungo Tanjung sebenarnya orangnya satu. Mereka menyatu dan populer dengan istilah “ Pita Bunga “( Pitalah Bungo Tanjung). Makanya kedua nagari tak saling komplain.

Bila kita masuk ke pasar Pitalah, akan terlihat sejumlah pedagang katupek berjejer di loos pasar berbaur dengan penjual makan lainnya. Los pasar Pitalah memang bukan khusus menjual katupat saja. Ada karupuak jangek ( kerupuk kulit) kerupuk pitalah, kacang goreng dan nasi. Semua memajang dagangannya di dalam los tersebut. Yang datang mencari katupek pitalah ke pasar Pitalah selain masyarakat sekitar, ada juga pejabat dari kota lain. Mereka sengaja datang sekadar makan katupek. Sepiring isi satu buah ketupat dijual seharga Rp 5 ribu. Itu sudah cukup menahan lapar perut. Haluan Begitu juga, ketika saya dan teman2 makan di sana Minggu (18/03) lalu. Kami sengaja singgah untuk menikmati katupek Pitalah. Kebetulan waktu itu, kami makan di tempat Buk Ani atau dikenal dengan mak Aji. Saya dan teman2 menikmati makan katupek Pitalah dan karupuaknya. Di sela-sela makan, kami tidak lupa juga berpoto-poto. Ketika katupek habis, iseng-iseng saya bertanya ke mak Aji. "Sajak tahun bara manggaleh Katupek mak" Mak Aji, menjawab panjang lebar. Ia mengatakan sudah mulai manggaleh Katupek Pitalah sejak tahun 1942. Di Zaman Jepang menjajah dahulu. Mulanya di dilarang oleh orang tuanya untuk membantu manggaleh. Karena, pada waktu itu Mak Aji baru duduk di kelas 3 sekolah rakyat.Tetapi dengan kemauannya membantu orang tua, sampai sekarang ia masih manggaleh katupek Pitalah. Dengan Menjual Katupek Pitalah Mak Aji, sudah bisa membiayai anaknya kuliah dan sampai naik haji. "Dek katupek Pitalah ko, alhamdulillah banyak jo rasaki, Modeko galeh amak sampai juo pai Haji" Katanya. Ia juga memperlihatkan sebuah kantong. "amak kalau menyimpan pitih di siko" Katanya seraya menunjukkan kantong itu. Menurutnya di kantong itu, sejak dulu uangnya aman. Ini Fotonya :

1332500304974380392
1332500304974380392
Karena kami semua sudah kenyang, kami pamit dulu dan tidak lupa membayar Katupek Pitalah. Katupek Pitalah is delicious.. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun