Mohon tunggu...
Ilham Mustafa
Ilham Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar biasa, yang ingin selalu belajar.

Just write...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menikmati Pesona Lubuak 'Love'

23 April 2012   01:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:16 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika anda pergi ke Pagaruyung, singgahlah di Kubang Landai, Kec. Tanjung Emas, Kab. tanah Datar. Disana terdapat lubuk berbentuk lambang jantung atau disebut juga ‘lubuak love.’

Saya pergi ke sana dengan teman-teman, minggu (22/04), Kemarin. Jalan ke Lubuak love ada dua jalur, bisa pakai motor melalui jalan tanah, dan tentunya dengan jalan kaki. Saya dengan teman-teman jalan kaki.

Melewati jalan demi jalan untuk menempuh lubuak love, awalnya tidak terlalu berat. Tapi ketika hampir sampai tujuan, sudah mulai rumit dengan medan yang cukup berat. Jalan yang licin karena hujan, serta bebatuan, menambah sulit jalan. Untung ada akar-akar dan pepohonan yang membantu perjalanan.

Di tengah perjalanan, kami membuka sepatu, karena jalan yang licin. Takut terpeleset. Karena memang, jalan yang ditempuh, kalau terpeleset sedikit saja bisa jatuh ke bawah di sambut oleh bebatuan.

Sekitar satu jam, kami sampai di lubuak love. Saya sempat bertanya kenapa nama lubuak Lubuak Love? Ternyata memang lubuak ini seperti lambang love atau lambang cinta.

Kami disana mandi-mandi dulu, menikmati kesegaran air di lubuak love. Etengah jam berlalu, kami pulang. Karena waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang.

Di sana, kami juga tidak lupa untuk berpoto-poto. Sayang, untuk membawa kamera, ke lubuak love dibutuhkan keberanian, karena harus melewati air yang dalamnya hampir separoh leher.

Setelh mandi, kami kembali ke jalur tadi. Mendaki, menurun, melewati jalan licin dan terjal. Sampai di tempat yang agak luas di bebatuan, kami makan siang, dengan bekal yang sudah dipersiapkan.

Seusai makan, kami bercengkrama. Saya juga sempat bercakap-cakap dengan pemndu kami orang ali sana. Bang Reksi dan bang Reza. Katanya lubuak ini, tidak tentu dikunjungi orang, kadang ramai, kadang sepi. Kebanyakan yang datang ke sini anak SMA.

Saat kami istirahat makan, ada juga rombongan dari Bukittinggi, yang akan pergi ke Lubuak Love.

Bang Reksi juga mengatakan, untuk kesini sebetulnya tidak ada izin lagi dari Jorong. Karena banyak yang bermuat mesum. Beberapa minggu lalu, ada yang tertangkap. Tapi sayangnya, yang menangkap hanya meminta barang berharga milik pasangan yang sedang mesum.

Ia juga menambahkan “efeknyo ndak kini, tapi beko, mungkin urang yang batani, bantuak padi yang diserang hama.” (efeknya tidak sekarang, tapi nanti, mungkin orang yng bertani painya diserang hama).

Tak, terasa waktu semakin tinggi. Kami berangkat pulang, melalui jalur yang agak berbeda. Di smping jalan ada ilalang, dan juga batang kemuni. Tapi buah yang tumbuh banyak yang sudah membusuk, sehingga tidak bisa lagi di makan.

Akhirnya, sekitar jam dua-an, kami sampai di mushala untuk sholat. Setelh sholat, mobil di telfon untuk menjemput. Kami pulang ke rumah dengan perasaan yang berbeda-beda. Ada yang letih, capek, senang dan lain sebagainya.

Bagi yang suka tantangan, silahkan mengunjung Lubuak Love.

Sebagian foto perjalanan ke Lubuak Love

1335142951761854501
1335142951761854501
13351430023311959
13351430023311959

1335143040798848439
1335143040798848439

13351431791882845403
13351431791882845403

13351432101397296783
13351432101397296783


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun