Saya memiliki pemgalaman di suatu asrama yang mendalami islam contohnya di suatu islamic boarding school, dan disana saya tinggal selama satu tahun, dan lingkungan nya sangat sedikit kumuh, akan tetapi ga semuanya kumuh, hanya di beberapa titik saja, disana saya memdalami ajaran islam, mulai dari baca al-quran hingga membaca kitab, nah disana saya mendengar ucapan ustad saya.
Beliau bilang seperti ini "jika kalian mengalami penyakiy gudikan berarrti kalian sudah bersyngguh" mempelajari islam, dan ilmunya sudah masuk" lalu saya disana hanya berdiam diri, dan berpikir " kok bisa ya cuma gara" gudikan ilmunya sudah masuk" dan saya sempat searching juga lewat media sosial, dan yang saya temui penyakit gudikan ga harus santri dan tidak mungkin juga semua ilmunya sudah masuk, dan saya pun bertanya ke salah satu teman saya yang mengalami penyakit gudikan.
Beliau bilang " saya gudikan pun tidak ada ilmu yang masuk, saya gudikan karena saya jorok, dan tempat saya tidur juga jorok" dari situ saya berpikir ga selamanya seseorang kena gudikan bisa disebut santri dan ga selamnya yang gudikan itu sudah masuk semua ilmu ajaran islam nya, bisa saja disebabkan karena lingkungan dan kesehatan, dan ga selama pesantren atau boarding itu kumuh, namun karena kepribadian nya masing"
Di sisi lain, kudis ini bisa memberi kita pelajaran yang luar biasa. Dimana Santri terlebih dahulu harus menjalani uji coba sebelum memperoleh hasil yang diinginkan yaitu ilmu yang bermanfaat. Sama seperti pion, jika mereka menggali dan tangannya tidak macet atau tidak ada gumpalan keras yang keluar, dia tidak dianggap pion oleh hukum.Â
Seperti itulah koki yang memasak dan tangannya tidak pernah dipotong pisau, jadi dia bukan juru masak yang andal. Jadi Santri, kalau mungkin dia tidak pernah sakit kudis, dia tidak pantas disebut Santri Kafah. Kalau memang benar demikian, itu bisa menjadi kabar baik bagi siswa penderita scabies agar tidak selalu merasa sedih.Â
Walaupun sulit dipahami bahwa penyakit scabies merupakan pertanda berkah ilmu, namun hal ini dapat menjadi masukan positif bagi para penderita scabies untuk lebih giat dan optimis memperoleh ilmu yang bermanfaat. Akhir kata penulis berdoa bagi para murid yang terkena scabies (syyhy) dimanapun dan kapanpun, semoga Allah SWT memberikan kesembuhan yang cepat dan selalu mendapatkan ilmu yang barokah baik di dunia maupun di akhirat. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H