Mohon tunggu...
Ilham Akbar Junaidi Putra
Ilham Akbar Junaidi Putra Mohon Tunggu... Apoteker - Pharmacist

✍️ Penulis Lepas di Kompasiana 📚 Mengulas topik terkini dan menarik 💡 Menginspirasi dengan sudut pandang baru dan analisis mendalam 🌍 Mengangkat isu-isu lokal dengan perspektif global 🎯 Berkomitmen untuk memberikan konten yang bermanfaat dan reflektif 📩 Terbuka untuk diskusi dan kolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Viral Tapi Mahal : Apakah Boneka Labubu Sekedar Tren FOMO atau Lambang Konsumerisme Berlebihan?

21 September 2024   20:07 Diperbarui: 21 September 2024   20:24 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan oleh AI melalui OpenAI's DALL-E

Beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:

  1. Atur Prioritas: Jangan biarkan keinginan mengikuti tren mendominasi pengeluaranmu. Utamakan kebutuhan dibandingkan dengan hasrat sementara.
  2. Lakukan Riset Lebih Dalam: Sebelum membeli, lakukan riset mendalam. Terkadang, kita terjebak dalam hype tanpa benar-benar memahami nilai atau kualitas barang yang kita beli (Republika Online).
  3. Batasi Konsumsi Media Sosial: Sering kali, dorongan untuk membeli sesuatu datang karena kita terlalu sering terpapar konten media sosial yang mempromosikan gaya hidup konsumtif. Cobalah mengurangi konsumsi media sosial yang memicu FOMO.

Dengan langkah-langkah ini, kita bisa lebih bijak dalam membuat keputusan, tidak hanya mengikuti tren semata.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu pernah terjebak dalam fenomena FOMO seperti Labubu? Yuk, bagikan pendapat dan pengalamanmu di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun