Desa Sukorejo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi. Desa ini berbatasan dengan Desa Ringintelu di sebelah utara, Kecamatan Siliragung di sebelah selatan dan barat serta Desa Sambirejo di sebelah timur. Â Pada tahun ini 2021, tercatat sebanyak 2.092 kepala keluarga dengan jumlah total penduduk 7.491 orang yang tinggal di dua dusun, yaitu Dusun Sukorejo dan Sukomukti. Masyarakat Desa Sukorejo rata-rata mempunyai pekerjaan sebagai petani buah naga. sehingga Desa Sukorejo dikenal menjadi salah satu sentra pertanian buah naga. Pekerjaan popular lainnya adalah sebagai pedagang, dan sisanya adalah pegawai pemerintahan, guru dan lain sebagainya. Dengan jumlah penduduk yang sebanyak itu, Desa Sukorejo ini dapat dikatakan adalah desa yang cukup padat penduduknya. Rumah-rumah berjejer rapi dan cukup berdekatan.
Berdasarkan data dari kantor desa, di Desa Sukorejo terjadi banyak kasus masyarakatnya yang terpapar COVID-19. Sebanyak 8 orang tercatat oleh kantor desa meninggal dunia karena paparan COVID-19. Banyaknya kasus paparan COVID-19 ini disebabkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat desa yang masih cukup rendah, Bahkan masih banyak yang masih menyepelekan dengan cara tidak mau memakai masker, tidak rajin mencuci tangan ataupun menggunakan hand sanitizer. Kebiasaan tersebut dapat memudahkan penyebaran virus, dan yang menjadi fokus utama dari KKN ini adalah salah satu tempat yang berpotensi besar penyebaran virus, yaitu pasar.Â
Di Desa Sukorejo terdapat suatu pasar yang menjadi pusat perekonomian desa, pasar tersebut dikenal dengan nama Pasar Krempyeng. Pasar ini beroperasi pada hari-hari selain hari Rabu dan Sabtu dimulai jam 7 pagi hingga jam 10 pagi. Pada pasar ini, lapak yang berjualan sekitar 50 lapak, dengan jumlah pengunjung pasar sekitar 150-200 orang per harinya. Abainya masyarakat tentang protokol kesehatan ditakutkan akan memperparah penularan COVID-19 di Desa Sukorejo.
Berdasarkan latar belakang serta masalah yang terdapat di salah satu tempat ramai di Desa Sukorejo ini, melalui KKN BTV 3 penulis mempunyai program kerja yang diharapkan akan mengurangi bahkan mencegah penularan virus corona di area Pasar Krempyeng. Program kerja tersebut adalah inovasi teknologi Pojok Sehat. Di dalam proker inovasi teknologi ini, akan dibuat alat pendeteksi suhu tubuh non-kontak yang dapat digunakan oleh penjual maupun pengunjung pasar untuk mengukur suhu badannya sendiri tanpa menyentuh alat tersebut.
Alat pendeteksi suhu tubuh ini dilengkapi dengan sensor suhu infra merah yang akan bekerja apabila pengunjung mendekatkan tangannya ke sebuah sensor proximity. Lalu hasil dari pengukuran suhu tersebut akan ditampilkan ke sebuah layar LCD. Apabila suhu tubuh pengunjung normal, maka akan muncul tanda lampu berwarna hijau. Akan tetapi jika suhu tubuh pengunjung tersebut di atas suhu normal, maka buzzer peringatan akan berbunyi. Di Pojok Sehat ini juga akan dilengkapi dengan hand sanitizer dan juga masker yang dapat diambil dan digunakan oleh pengunjung. Sehingga diharapkan kebiasaan taat prokes akan mudah diterima oleh masyarakat, tentunya melalui pula kampanye berupa poster, himbauan, dan pelatihan penggunaaan Pojok Sehat tersebut. (IlhamAkbar/KKN UNEJ BTV 3/Desa Sukorejo-BWI/EdyHariyadi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H