Pemasaran merupakan elemen penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Banyak pelaku bisnis yang meluangkan waktunya untuk memikirkan metode/ cara/ strategi pemasaran apa yang tepat agar barang yang dijualnya laku di pasaran dan omsetnya cepat meningkat. Hal ini berpengaruh terhadap sukses tidaknya bisnis karena bergantung pada metode/ cara pemasarannya. Bagi seorang pengusaha/ pebisnis, salesman atau tenaga pemasaran adalah merupakan ujung tombak dari keberhasilan suatu bisnis disamping produk yang baik dan juga keunggulan kompetitif lainnya. Salesman harus mampu mendatangkan pembeli potensial yang melakukan pembelian terhadap barang dan jasa yang dijual. Permasalahannya saat ini adalah jika pelaku bisnis menggunakan pemasaran secara konvensional dengan merekrut para salesman maka dampak yang timbul adalah pelaku bisnis harus membebankan biaya gaji bagi para salesman nya. Hal inilah yang memberatkan para pelaku usaha kecil menengah, disatu sisi para pelaku UKM yang merupakan sokoguru pengembangan masyarakat mandiri dan mengurangi jumlah pengangguran, disisi lain pelaku bisnis harus juga menyediakan modal yang besar dengan menggaji para salesman pemasaran untuk kemajuan usahanya (Nina & Tsarina, 2020)
Solusi strategi pemasaran yang bersifat konvensional dengan menggunakan tenaga pemasaran / salesman adalah dengan menggunakan pemasaran melalui sosial media atau bisa disebut sosial media marketing. sosial media sekarang telah memiliki peran penting dalam strategi pemasaran bagi bisnis kecil maupun besar. Kini berbagi informasi seputar produk dapat diberikan kepada pengunjung atau follower melalui social media, sebagai contoh Facebook, Instagram ataupun situs penjualan online lainnya. Bertambahnya jenis sosial media yang semakin bervariasi, mulai dari sosial media personal, blog, bahkan eCommerce juga turut mendukung berkembangnya perjalanan bisnis tersebut. Namun solusi pemasaran secara digital online masih menemui kendala, kendala yang dijumpai saat ini adalah banyak pelaku bisnis yang masih gagap tekonologi meskipun mampu membeli sebuah smartphone dan kurang menguasai tehnologi pembuatan web (Nina & Tsarina, 2020).
Dari permasalahan tersebut solusi yang paling tepat adalah memasarkan produk melalui influencer. Influencer adalah seseorang yang memiliki jumlah followers (pengikut) dengan jumlah besar dan memiliki pengaruh kuat terhadap pengikutnya seperti selebram, public figure, youtuber, dan lainnya (Made & Komang, 2019). Dengan menggunakan jasa seorang influencer sebagai penunjang sosial media marketing produk yang ditawarkan kemungkinan besar akan mengalami peningkatan dari segi penjualan. Media sosial yang sangat efektif dan sering digunakan oleh para influencer adalah instagram, terutama pada tahun 2021 disaat masa pandemi memuncak, banyak influencer di instagram atau bisa disebut selebgram yang membuka jasa mempromosikan produk dari beberapa brand atau bisa disebut endorse. (Sumber data diolah di Netlytic.org)
Influencer memiliki peran besar dalam strategi sosial media marketing yaitu, influencer memiliki banyak pengikut dalam sosial medianya yang loyal terhadap influencer itu sendiri terlebih lagi jika influencer tersebut memiliki image yang baik dalam masyarakat. Tidak hanya tampilan yang menjadi keunggulan bagi seorang influencer dalam melakukan promosi namun kemampuan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen seperti membantu para pelanggan potensial dalam memutuskan pembelian produk. Ketika seorang influencer memiliki kemampuan tersebut maka suatu produk yang dipromosikan melalui influencer tersebut sudah dipastikan akan mengalami penjualan yang tinggi (Suci Dwi Rahmawati, 2021).
Setiap influencer memiliki ciri khasnya masing-masing dalam mempromosikan suatu produk, sebagai contoh selebgram Fadil Jaidi dengan followers instagramnya sebanyak 7,5juta. Selain memiliki keunggulan berupa followers instagramnya yang banyak Fadil Jaidi juga memiliki ciri khasnya yang suka bercanda dengan ayahnya saat melakukan promosi di instagramnya sehingga banyak orang yang menyukai tingkah lakunya tersebut. Dengan semua ciri khas tersebut Fadil Jaidi sangat sukses dalam mempromosikan produk yang berupa makanan, pakaian dan lain-lain (Sumber data diolah di Netlytic.org). Dengan jumlah pengikut yang sangat banyak dan memiliki pengaruh besar terhadap produk yang dipromosikannya Fadil Jaidi termasuk dalam kategori mega influencer. Mega influencer adalah influencer yang memiliki banyak pengikut dan memberikan pengaruh besar terhadap pengikutnya disetiap konten yang dibuat oleh influencer itu sendiri (Made & Komang, 2019). Berdasarkan hal tersebut bisa disimpulkan bahwa keberhasilan menggunakan influencer sebagai strategi sosial media marketing bergantung kepada influencer itu sendiri, semakin banyak pengikut dari influencer maka semakin bagus juga pemasarannya hal tersebut harus juga didukung oleh kemampuan influencer bagaimana dia berinteraksi dan memberikan pengaruh yang besar terhadap para pengikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Made & Komang, (2019). Pengaruh Media Sosial Seorang Influencer Dalam Meningkatkan Penjualan Melalui E-Commerce. Jurnal Seminar Nasional Sandyakala, 335-343. https://eproceeding.isi-dps.ac.id/index.php/sandyakala/article/download/73/67/272.
Nina & Tsarina, (2020). Implementasi Sosial Media Marketing Dalam Meningkatkan Jaringan Pasar. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 68-74. http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JPKA/article/view/6907/4538
Suci Dwi Rahmawati, (2021). Pengaruh Media Sosial Seorang Influencer Dalam Meningkatkan Penjualan Melalui E-Commerce. Jurnal NCOINS: National Conference Of Islamic Natural Science, 281-294. http://proceeding.iainkudus.ac.id/index.php/NCOINS/article/view/58/43
