Mohon tunggu...
ilham wancoko
ilham wancoko Mohon Tunggu... -

ingin hidup tenang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kawan

29 November 2010   10:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:12 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berawal dari bertukar pikir
pandangannya jauh menata logika
ia pasti idealis murni tanpa tolelir
aku bersanding memutar logika
dia dominan memugar kata
aku memilah semua prasangka
ia menjungkir balikkan wacana
sungguh aku tahu tingginya gunung
kan ku daki dan ku taklukkan
ku coba terbang memutar gunung
ia semakin tinggi menyangga langit
tak ku kira tak ku sangka
ia terperdaya dirinya
ia terjatuh karena tingginya
congkaknya meraba kepala
katanya diputar demi menang
entah dengan cara apa

aku sungguh kecewa,
melihat dia dari langit,
ia mulai terlihat kecil dan tak berguna, sungguh sia-sia
kawanku mulai melenceng
kawan jangan kau lupa diri
kita disini sungguhlah kecil
mari mendaki dengan logika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun