Mohon tunggu...
Ilham Marasabessy
Ilham Marasabessy Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen/Peneliti

Belajar dari fenomena alam, membawa kita lebih dewasa memahami pencipta dan ciptaannya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masa Depan Pulau Arar Bergantung Kebijakan Terkini

17 Desember 2023   16:03 Diperbarui: 17 Desember 2023   17:54 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinamika sosial ekonomi merubah pola hidup masyarakat kepulauan Arar (Sumber; Koleksi pribadi, 2023) 

Ilham Marasabessy

Kepulauan Arar tersusun atas pulau-pulau sangat kecil (tiny island) sebanyak 17 pulau membentuk konfigurasi gugusan kepulauan di bagian barat Kabupaten Sorong. Kawasan ini meliputi 11 Kampung seperti; 1). Asjibda; 2). Jeflio; 3). Klalin; 4). Klasmelek; 5). Makbalim; 6). Makbusum; 7). Makotyamsa; 8). Malamay; 9). Warmon Kokoda; 10. Wen dan 11). Arar. Salah satu kampung yang menonjol di kawasan ini ialah wilayah Arar, jika diamati kawasan ini memiliki 11 pulau sangat kecil, satu pulau berpenduduk dan sisanya merupakan pulau tidak berpenduduk, namun saling terkoneksi antara satu dengan yang lain. Pulau Arar memiliki potensi berbagai sumberdaya dan ekosistem pesisir dan laut bernilai ekonomi penting seperti pantai berpasir (fenomena pasir timbul/spit), ekosistem mangrove eksotik di pesisir pulau kecil, padang lamun, terumbu karang dan ikan karang. Potensi ini memiliki arti penting dalam konteks pembangunan perekonomian daerah khususnya pada wilayah Kabupaten Sorong.

Dalam struktur masyarakat kepulauan, ada kecenderungan untuk membentuk sistem sosial ekonomi dalam kelompok/komunitas yang saling berinteraksi. Hubungan sosial antar penduduk Kepulauan Arar dilandasi oleh ikatan kekeluargaan yang erat, terbentuk tidak hanya di dalam kelompoknya sendiri tetapi juga di beberapa lokasi lain di daratan utama (maind land). Melalui beragam budaya lokal, hubungan tersebut menciptakan tatanan sosial yang menjadi modal sosial untuk menopang keharmonisan yang erat. Kebanyakan wilayah pulau kecil di Indonesia memiliki kendala seperti; terbatasnya infrastruktur, rendahnya daya dukung, sulitnya aksesibilitas, lambatnya penyebaran informasi dan komunikasi, sehingga menempatkan kawasan pulau kecil sebagai wilayah yang rentan.

Karena berbagai mekanisme yang melibatkan interaksi antara manusia dan lingkungannya, evolusi budaya dan dinamika ekonomi memunculkan ciri-ciri sosial budaya dan ekonomi yang berbeda pada masyarakat pulau-pulau kecil. Keterkaitan sosial-ekologis yang kuat merupakan tanda pertama dari proses ini, yang juga menghasilkan sistem adaptasi terorganisir dan membentuk struktur sosio-ekonomi masyarakat kepulauan. Keberadaan Pulau-Pulau Kecil memiliki makna sosial dan ekonomi signifikan bagi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya di wilayah pesisir dan laut.

Kehidupan sosial masyarakat Arar (Sumber; Koleksi pribadi, 2023) 
Kehidupan sosial masyarakat Arar (Sumber; Koleksi pribadi, 2023) 

Ikatan sosial ekonomi yang terjalin di masyarakat kepulauan Arar antara lain: 1. Kekerabatan sosial; yang didasarkan pada perkawinan dan silsilah kekeluargaan yang dinyatakan dalam kunjungan persaudaraan; 2. Pekerjaan; sebagian besar masyarakat Arar masih menggantungkan kehidupannya dari laut melalui pemanfaatan sumberdaya perikanan, kegiatan pertanian bersifat subsisten, pelaku UMKM masih terbatas untuk mengakses modal usaha, mendapat pekerjaan yang baik dan upah yang layak menjadi harapan sehingga memungkinkan mereka menafkahi keluarganya; 3. Perdagangan; masyarakat Arar melakukan jual beli hasil kebun, hutan dan ikan secara internal dalam kampung dan sebagian lagi di jual ke kawasan luar kampung; 4. 

Pendidikan; masyarakat Arar mempunyai akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai di dalam kampung karena didukung fasilitas bangunan SD, SMP dan SMA, namun mereka harus meninggalkan desanya untuk melanjutkan pendidikan pada level yang lebih tinggi. 5. Pelayanan Kesehatan; dahulu, masyarakat Kepulauan Arar memenuhi kebutuhan kesehatannya melalui teknik pengobatan tradisional; namun, seiring dengan dinamika masyarakat yang terus berkembang, mereka memilih untuk mencari layanan kesehatan modern karena meningkatnya kesadaran akan nilai kesehatan. Beberapa layanan kesehatan dapat ditemukan di Kampung Arar, melalui ketersediaan fasilitas puskemas dan posyandu, namun sifatnya terbatas pengobatan ringan dan lebih banyak diperuntukan pada ibu hamil, bayi dan balita, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan lebih memadai maka mereka cenderung memilih untuk ke Kota Aimas.

 Sektor perdagangan, khususnya industri perikanan dan kelautan, merupakan kegiatan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang dimiliki pada wilayah ini, telah lama menjadi sektor utama yang dilakukan penduduk Pulau Arar. Pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut sangat erat kaitannya dengan ketergantungan masyarakat pulau terhadap kebutuhan dasar. Sebelum ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, masyarakat melakukan perdagangan dengan membawa hasil laut ke Kota Sorong untuk dijual. Aktivitas ini berlangsung sebelum tahun 70an sampai awal tahun 2000an. Namun sejak terbukanya aksesibilitas wilayah Kabupaten Sorong berkat pembangunan jalan nasional di KEK Sorong, dinamika tersebut berubah dan mendorong pertumbuhan ekonomi baru di sektor industri ekstraktif (kehutanan, peternakan dan pangan), industri migas dan industri manufaktur material dasar bangunan seperti semen, aspal dll.

Peningkatan ekonomi Arar di dorong melalui produktivitas SDA dan SDM (Sumber; Koleksi pribadi, 2023) 
Peningkatan ekonomi Arar di dorong melalui produktivitas SDA dan SDM (Sumber; Koleksi pribadi, 2023) 

Dengan adanya jalan yang menghubungkan Arar kepulauan dengan wilayah daratan utama (maind land), sangat memudahkan distribusi barang dan jasa hasil sumber daya alam dari wilayah Kepulauan Arar ke luar wilayah. Seharusnya hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal lebih signifikan. Aksesibilitas fisik Kepulauan Arar terhadap jalur darat yang menghubungkan daratan dan pulau-pulau dapat membantu mengurangi kesenjangan antara pulau-pulau tersebut dan wilayah sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun