Tren perubahan paradigma masyarakat saat ini dalam memahami peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik sering dikaitkan dengan mutu human resources, dapat dipahami bahwa material resources tidak dapat bermanfaat secara optimal tanpa adanya human resources yang handal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan pendidikan ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional, berkualitas dan mempunyai komitmen yang tinggi dalam bidang keilmuan yang dipelajari.
Salah satu cara untuk meingkatkan kompentesi mahasiswa sebagai bekal keilmuan dan mendukung produktifitasnya di dunia kerja dilakukan melalui kegiatan praktek lapangan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses akademik yang berorientasi pada bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi diri (soft skill) melalui elaborasi materi secara teoritis dalam kelas dan implementasi keilmuan di lapangan secara langsung. Setelah mengikuti praktek lapangan diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Menyikapi hal tersebut maka Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) sebagai salah satu jurusan yang berorientasi pendidikan eksakta (science) meresponnya melalui kegiatan praktek lapangan.Â
Kegiatan ini sejatinya merupakan mata rantai dalam proses akademik  mendukung pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mana telah dilakukan setiap semester sebelum pemberlakukan kebijakan kurikulum MBKM ditahun 2020. Praktek lapangan keilmuan pada bidang kelautan dan perikanan (marine and fisheries) menjadi suatu kewajiban dalam upaya meningkatkan kompetensi dan keahlian, juga melatih mahasiswa untuk mampu menganalisis permasalahan (problem solving), berpikiri kritis dan rasional sekaligus adaptif dengan segala perubahan lingkungan alam dan sosial kemasyarakatan khususnya pada daerah pesisir dan kepulauan, salah satunya di wilayah Papua Barat.
Mahasiswa Perikanan UNAMIN, merupakan komunitas intelektual yang paling dekat dengan lingkungan pesisir, laut dan pulau kecil di Papua Barat. Itu artinya bahwa keilmuan yang dipelajari oleh mahasiswa perikanan saling terintegrasi antara aspek ekologi, sosial, ekonomi dan budaya coastal and marine science, hal ini menjadi modal besar untuk mengurai setiap persoalan yang muncul di sektor tersebut.
Sulit untuk dipungkiri kerusakan ekosistem di wilayah pesisir, laut dan pulau kecil terus mengalami peningkatan dan menjadi isu global terutama pada negara-negara Kepulauan, Pulau dan Negara Pantai di penjuru dunia, termasuk Indonesia yang merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Pesisir dan pulau kecil menjadi kawasan yang paling rentan terjadi kerusakan, seperti; abrasi pantai, kerusakan terumbu karang, padang lamun dan hutan mangrove secara alami dan semakin parah karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Padahal ketersediaan sumberdaya alam pada kawasan ini harusnya menjadi potensi unggulan yang dapat dikembangakan untuk kesejahteraan masayarakat Indonesia.
Dalam upaya mewujudkan peningkatan kompetensi keilmuan mahasiswa dan perlindungan terhadap ekosistem pesisir, laut dan pulau kecil di Papua Barat, maka Fakultas Perikanan Universitas Muhammadiyah Sorong (UNAMIN) pada Program Studi Menajemen Sumberdaya Perairan (MSDP) dan Program Studi Pengolahan Hasil Perikanan (PHP), melaksanakan Praktek Lapangan Terpadu, melalui elaborasi mata kuliah, Ekologi Perairan, Konservasi Sumberdaya Perairan dan Ekowisata Perairan bertempat di Pulau Yerusel Arar Kabupaten Sorong pada Sabtu 29 Oktober 2022.
Sebagai pelaksana kegiatan ini Ilham Marasabessy, S.Pi M.Si sekaligus menjadi dosen pengampu pada ketiga mata kuliah tersebut menjelasjan bahwa "Praktek Lapangan Terpadu yang dilakukan melibatkan mahasiswa pada semester tiga dan tujuh yang dibagi pada empat ekosistem yaitu, ekosistem hutan mangrove (mange-mange), pantai berpasir, padang lamun dan terumbu karang". Â
Kegiatan ini bertujuan "Untuk lebih mendekatkan mahasiswa dengan ekosistem pesisir dan laut. Selain itu, mahasiswa juga dapat mempelajari kehidupan organisme dan hubungan interaksinya di habitat alami, juga mengamati faktor biologi, kimia dan fisika oseanografi serta keberadaan sumberdaya alam pada masing-masing ekosistem tersebut melalui pengambilan data kualitas perairan laut, pengukuran parameter biogeofisik pulau kecil dan identifikasi sumberdaya alam" Ungkap Marasabessy.
Luaran dari kegiatan praktek ini ialah dalam bentuk laporan praktek mahasiswa yang berisikan hasil pengamatan, pengukuran dan analsisi terhadap setiap data yang diperoleh berkaitan dengan ekosistem pesisir, laut dan pulau kecil. Antusias mahasiswa dalam kegiatan ini sangat besar, selain menjadi sarana edukasi, kegiatan ini juga sekaligus menumbuhkembangkan rasa kepekaan sosial di antara setiap mahasiswa dan solidaritas melalui kerjasama tim dalam setiap kelompok.
Hal ini disampaikan oleh Elfa Adi, dan Fitriyani Mahad mewakili mahasiswa pada ekosistem pantai berbasir dan padang lamun, bahwa melalui praktek lapangan terpadu mahasiswa dapat melihat pemandangan bahwa laut yang indah, mamahami garis pantai, tumbuhan air (padang lamun) dan ekologi pesisir pulau pasir putih dari dekat. Pesan yang disampaikan semoga selain menjadi objek wisata bahari, kedepannya pulau pasir putih bisa lebih di perhatikan untuk menjadi lokasi praktek mahasiswa pada mata kuliah lain.