Islam menggambarkan cinta Indonesia sebagai kerinduan akan ibu pertiwi, menunjukkan keterikatan dan hubungan alami antara manusia dan tempat kelahirannya. Pola pikir patriotik akan muncul dari cinta tanah air, terutama dari kesadaran dan semangat cinta itu. Nasionalisme ekstrem akan berdampak negatif bagi pelakunya, namun nasionalisme tulus yang sesuai dengan syariat agama akan berdampak positif.
Setiap orang merasakan kesetiaan, rasa hormat, dan kebanggaan terhadap negara tempat mereka menjadi anggota. Prinsip Solidaritas Indonesia dapat dirasakan dan ditunjukkan sebagai cinta tanah air dalam interaksi sehari-hari di rumah, kelas, dan masyarakat. agar masyarakat Indonesia khususnya generasi muda merasa bangga terhadap bangsanya dan negaranya mulai dari usia muda. Hal ini akan membuat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dan anak-anak, merasa bangga terhadap negara dan negaranya.
Karena signifikansinya, kedekatan sejarah menjadi bagian dari kebangsaan. untuk membawa emosi, gagasan, dan tindakan masyarakat ke dalam harmoni. Masa lalu grup yang terkenal akan membuat anggota dan ahli warisnya bangga, begitu pula sebaliknya. Peristiwa sejarah sering digambarkan dalam Al-Qur'an. Singkatnya, komponen sejarah ini konsisten dengan ajaran Al-quran. Seperti yang telah diperintahkan oleh Allah dimana nabi Ibrahim dalam doanya meminta, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini tanah yang damai dan berikan rezeki dari buahnya kepada orang-orang di antara mereka yang beriman kepada Allah."
Jika kita melihat-lihat, ideologi nasionalis dipromosikan oleh orang-orang yang menghancurkan negara kita. Mereka yang menyatakan diri sebagai penegak nasionalisme, persatuan, dan kesatuan, tetapi banyak orang tidak mengerti apa arti sebenarnya. Dengan demikian, jihad lebih tepat disebut sebagai perang. Apalagi jika dasar negara bukan syariat Islam melainkan kekufuran. Allah Ta'ala berfirman dalam surah An-Nisa ayat 76:
"Karena strategi Setan benar-benar tidak efektif, sangat penting untuk memerangi sekutunya. Orang-orang yang beriman kepada Allah berperang dengan cara-Nya, sedangkan orang-orang yang menolak-Nya berperang dengan Thaghut". (QS An Nisa' : 76 ).
"Cinta tanah air" mengacu pada cara hidup yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa bangsa, lingkungan fisik, lingkungan sosial, budaya, dan politik. Menurut Mahbubi (2012). : 48), agar masyarakat Indonesia khususnya generasi muda merasa bangga terhadap bangsanya dan negaranya mulai dari usia muda. Ada banyak cara, lokasi, dan fasilitas yang berbeda di mana seseorang dapat mengekspresikan cinta tanah air mereka. Menurut Direktorat Pembinaan PAUD (2012: 47), anak yang menunjukkan jiwa tanah airnya yaitu: a) Anak yang berbahasa Indonesia dengan benar; b) dapat menyanyi dan mendengarkan lagu-lagu bernada nasional; c) memahami lambang negara Indonesia; d) mengetahui nama presiden dan wakil presiden; e) memberi nilai lebih tinggi pada barang-barang dalam negeri; f) mengagumi budaya sendiri; dan g) mampu mengapresiasi.
Dalam konteks keluarga, kelas, dan masyarakat, seseorang dapat mengungkapkan cinta tanah air. Anak-anak pada akhirnya akan memimpin negara, oleh karena itu sangat penting untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada mereka sejak dini. Hal ini akan membuat masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dan anak-anak, merasa bangga terhadap negara dan negaranya. Pengenalan budaya Indonesia, khususnya tradisinya yang unik, dapat menanamkan rasa cinta tanah air. Ada banyak cara, lokasi, dan fasilitas yang berbeda di mana seseorang dapat mengekspresikan cinta tanah air merekaDalam konteks keluarga, kelas, dan masyarakat, seseorang dapat mengungkapkan cinta tanah air. Sangat penting untuk memberikan petunjuk tentang cara mengelola fasilitas umum dengan benar, termasuk kebersihan. Perlu diajarkan dan dikenalkan lagu-lagu yang berwawasan kebangsaan untuk membangkitkan gairah cinta tanah air.
