```Dan bulan-bulan merangkul  cahayamu,Â
ia tersenyum seolah tak ingin berpisah dari kepedihan,
Menari di kelembutan angin berwarna jingga, sarat hasrat menggelora.
Menabur benih kecintaan atas luka,
merutuki bahagia atas duka.
Bukankah hidup adalah serangkaian suka lalu kemudian duka? lalu ia adalah serangkaian duka kemudian suka.
Bagaimanakah dirimu, sudahkah engkau dimengerti oleh sang aku?
Kemarilah, biar kudekap engkau erat dalam keutuhan, penuh pasrah dan penuh ketenangan.
Nisyfu Sya'ban
ilhamnsrllh, 2021```
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!