Puisi lahir dari perasaan terkasih;
luka dan pemahaman,
Lalu kejutan-kejutan Tuhan,
merayap dalam senyuman gadis yang kukenal sore itu.
Di tepian pantai, di lorong-lorong kecil.
"mengapa kita tak pergi ke hutan?
atau menjelajahi gunung-gunung itu?" tanyaku untuk memastikan dirinya kala itu...
"mengapa kita tidak pergi ke desa? atau ke rumah masa kecilku tumbuh?" Pintanya, sembari tertunduk malu.
Seperti kenangan-kenangan yang enggan ditanggalkan.
Sumenep, 23 Desember 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI