Soekarno pernah mengutarakan "Bekerja bak orang Jawa, bicara bak orang Batak, dan berpikir bak orang Minang." yang dimana Soekarno salut dengan orang Batak yang tidak terlalu banyak bicara tetapi to the point, dan omongan-omongannya yang lantang dan terpercaya membuat regenerasi yang sangat kuat dalam bidang pakar hukum dan tidak pernah putus regenerasinya.
Suku Batak terletak di Pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara, berbatasan dengan suku Minangkabau yang berada di Sumatera Barat.
Stereotype orang Batak yang ahli dalam pakar hukum memang sudah lama digaungkan, tepatnya pada 1980 dimana media-media di Indonesia acap kali melekatkan sosok pengacara pada tokoh Batak. Media menampilkan tradisi orang Batak dalam berita, bahwasanya orang Batak melekat dengan kegiatan berunding dalam forum.
"Kebiasaan orang Batak ketika nongkrong ialah menjadikan wadah berani berargumen, hal tersebut yang mendasari sikap orang Batak yang keras dan lantang saat berargumen." dengan adanya stereotype ini di imbangi dengan masuknya media-media yang menayangkan menangnya kasus-kasus hukum di tangan orang Batak.Â
Contoh yang baru-baru ini sedang terjadi yakni Kamaruddin Hendra Simanjuntak sebagai pengacara Brigadir Joshua yang meninggal ditangan pimpinannya sendiri yakni Ferdy Sambo sebagai kadiv propam Polri. Atas kemenangan kasus pembunuhan yang berselang lama tersebut, menguatkan bahwasanya lagi-lagi orang Batak melanjutkan track yang bagus, seiring "menegakkan kebenaran dan keadilan." pengacara Kamaruddin mengutarakan ke awak media bahwasanya dirinya sebagai pengacara dari pihak korban tanpa dikasih imbalan sepersenpun, semata-mata hanya ingin menegakkan kebenaran di bangsa ini.Â
Setelah itu ada juga pengacara kondang yang sudah lama malang melintang di negeri ini, siapa lagi kalau bukan Hotman Paris Hutapea. Hotman Paris didaulat sebagai pengacara dengan bayaran paling mahal di Indonesia dengan kisaran kurang lebih 30 milyar. Hotman Paris juga sering mengutarakan korban-korban di media sosialnya yang kalah pamor dengan orang-orang yang backingannya sangat kuat, tatkala ia juga membantu orang-orang yang kurang kuat pada permasalahan hukum. Ia juga sering mencentak para calon-calon advokat terbaik di FHP Law School. Ia juga bergerak di bidang hukum bisnis internasional. Setelah itu ada juga pengacara-pengacara kondang lainnya ada Hotma Sitompul, Juan Felix Tompubolon, Otto Hasibuan, Adnan Buyung Nasution, dll.
Profesi pengacara di bidang hukum dipandang sebagai pekerjaan yang memerlukan sikap dan karakter yang tegas dan cerdas dalam berargumen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H