Banksy seorang seniman jalanan asal Inggris yang sudah terkenal seantero dunia dengan kritikus lewat seni-seni mural yang menghiasi tembok-tembok di jalanan. Mungkin kita sangat butuh seniman-seniman jalanan Indonesia yang menghiasi tembok-tembok besar dengan dalil mengkritik terhadap penguasa ketika omongan sudah dibungkam dan pembatas antara rakyat dengan penguasa lewat UU ITE.
Pada 2021 banyak penghapusan massal terhadap mural-mural yang menghiasi tembok-tembok di jalanan, tetapi sayang sekali para penguasa kita nampaknya alergi terhadap mural-mural yang nampak getol dari para seniman atas kebijakan yang merugikan masyarakat, seperti gambar "Presiden Joko Widodo 404:Not Found" yang sempat viral atas dihapusnya karya tersebut yang menurut penguasa karya itu menghina lambang negara, lantas itu menjadi viral dengan bermacam-macam tanggapan para warganet di Indonesia.
Kalau memang seorang pemimpin merasa terusik atas karya-karya tersebut artinya tanggapan para seniman bisa dibenarkan atas kebijakan-kebijakan para pemimpin yang dikeluarkan dengan merugikan masyarakat, kalau pemimpin merasa peraturan yang ia keluarkan tidak merugikan masyarakat seharusnya karya-karya itu tidak usah ditanggapin.Â
Sekelas seniman Banksy yang sudah menjamur dimana-mana ketika dia bukan hanya mengkritik terhadap penguasa Inggris saja melainkan dia juga getol mengkritik terhadap negara-negara yang merasa ikut mencampuri urusan negara lain seperti dikawasan negara Palestina yang hancur lebur akibat terpaan serangan dari negara Israel dan dukungan dari Amerika Serikat dengan memberikan pasokan-pasokan dana dan alat persenjataan, yang dimana pada saat itu Banksy berada di kawasan Timur Tengah yang melihat secara langsung situasi dan kondisi yang terjadi. Kita butuh seniman-seniman seperti ini yang hadir ditengah caruk maruk kondisi di Indonesia, seperti propaganda-propaganda yang bisa membangunkan para penguasa dari tidurnya.
Kalau di musik ada Iwan Fals, Band Marjinal para musisi jalanan yang kerap getol mengkritik pemerintah dengan lirik-liriknya yang satir dan tajam, kalau kita menggeser ke sastra ada Widji Thukul dengan rangkaian kata-katanya yang berhasil mengusik para penguasa dari tidurnya. Rasanya belum sukses jikalau karya-karya kita belum bisa mengusik pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H