Film pendek Indonesia berjudul Tilik sukses mendongkrak film-film pendek di Indonesia, yang membuat masyarakat Indonesia berbondong-bondong untuk menonton film-film pendek karya ciptaan anak bangsa. Karya film Wahyu Agung Prasetyo dengan rumah produksi Ravacana Films sukses mengantarkan film Tilik menjuarai Piala Maya pada 2018 dengan kategori (Film cerita pendek terpilih), Dan film pendek Tilik merupakan film yang lolos kurasi dana istimewa Dinas Kebudayaan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada 2018.
Kenapa film pendek Tilik awal puncak suksesnya film-film pendek di Indonesia? mungkin kalau ngomongin sebuah karya film sudah pasti kita akan tertuju dan tergiring untuk menonton film-film panjang atau film layar lebar, dan yang pasti peminat karya film pendek di Indonesia sangat kecil sekali.Â
Terkadang masyarakat Indonesia memandang membuat karya film pendek sama halnya dengan membuat karya video pendek padahal itu jauh sekali perbedaannya, kalau membandingkan dari segi kualitas dan biaya produksi pun udah pasti berbeda yang dimana segi kualitas film pendek hampir setara dengan kualitas film panjang atau film layar lebar cuman dari segi durasi sudah pasti berbeda dan kalau ngomongin budget biaya produksi film pendek hampir sangat banyak mulai kisaran 10 juta keatas, tetapi kalau ngomongin video pendek dari segi kualitas juga bagus tetapi tidak selengkap dan seteratur alur film pendek, dan budgeting video pendek bisa dibawah kisaran film pendek.
Pada 2018 kebawah sudah banyak sekali rumah-rumah produksi mengeluarkan karya-karya terbaiknya untuk dikirim ke festival-festival di Indonesia atau pun di luar negeri, bahkan di platform sekelas YouTube pun sudah banyak disuguhi film-film pendek gratis yang tak kalah istimewa filmnya dengan film-film panjang atau film layar lebar. Bahkan film pendek Tilik sudah bisa ditonton di platform YouTube di channel akun Ravacana Films (Rumah produksi yang menaungi film pendek Tilik).
Dukung terus karya anak bangsa mulai dari film pendek bahkan film panjang atau film layar lebar yang tidak kalah istimewa dari film-film luar negeri, jadi tidak ada alasan lagi meremehkan karya-karya anak bangsa khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H