The Journalism mengucapkan Selamat hari kemerdekaan Indonesia yang ke-77 th pada 17 Agustus 2022, di hari kemerdekaan ini tidak pas jikalau tidak membahas yang mengenai jurnalistik, 3 tokoh Jurnalistik Indonesia yang telah dirangkum oleh The Journalism dan dimana jasanya di bidang jurnalistik tidak bisa diragukan lagi dan sangat luar biasa. Siapa saja itu :
1. Tirto Adhi Soerjo
Tirto Adhi Soerjo terlahir dengan nama Raden Mas Djokomono (1880 Blora, Jawa tengah, Netherlands Indies - 7 Desember 1918, Batavia, Netherlands Indies). Seorang tokoh Pers Nasional dan tokoh Kebangkitan Nasional dikenal juga sebagai perintis Persuratkabaran dan Kewartawanan Nasional Indonesia.
Tirto Adhi Soerjo menerbitkan surat kabar :
A. Soenda Berita (1903-1905)
B. Medan Prijaji (1907)
C. Putri Hindia (1908)
Tirto Adhi Soerjo juga mendirikan Sarikat Dagang Islam, serta Medan Prijaji dikenal surat kabar nasional pertama karena menggunakan bahasa Melayu (bahasa Indonesia) dan seluruh pekerja mulai dari pengasuhnya, percetakan, penerbitan, dan wartawannya adalah orang pribumi Indonesia asli. bahkan Tirto Adhi Soerjo adalah orang pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat propaganda dan pembentuk pendapat umum. dia juga berani mengkritik sebuah kebijakan dari Kolonial Netherlands pada masa itu. Akhirnya Tirto Adhi Soerjo ditangkap dan disingkirkan dari Pulau Jawa dan dibuang ke Pulau Bacan dekat Halmahera (Kepulauan Maluku). Setelah selesai masa pembuangannya Tirto Adhi Soerjo kembali ke Pulau Jawa, dan tutup usia pada 7 Desember 1918 diakibatkan mengidap depresi. Pada 1973, Pemerintah Indonesia mengukuhkannya sebagai "Bapak Pers Nasional", dan pada 2006 Tirto Adhi Soerjo mendapat gelar sebagai "pahlawan nasional".
2. Djamaluddin Adinegoro
Djamaluddin Adinegoro gelar Datuak Maradjo Sutan (14 Agustus 1904 Talawi, Sawahlunto, Netherlands Indies - 8 Januari 1967 Jakarta, Indonesia). Awalnya dia menimba ilmu di sekolah kedokteran STOVIA di Batavia, Indonesia. bahkan dia sempat bekerja di Tjahaja Hindia karena di STOVIA dia tidak diperbolehkannya menulis maka Djamaludin untuk memakai inisial DJ dan pseudonim "Adinegoro" (Untuk menarik minat di Pulau Jawa).Â