Apakah orang dewasa sudah begitu sangat menjengkelkan sehingga kita lebih menyukai anak kecil?
----------
Ini hanya sekadar mempertegas fenomena "demam" Afika belakangan ini. Betul, bahwa dari dulu anak kecil memang menggemaskan dengan tingkahnya yang lucu dan lugu. Anak mungil, pipi dan matanya menggoda kita untuk mencium atau mencubitnya sekalipun.
Afika, gadis kecil 6 tahun, nge-tren layaknya artis-artis seperti Jupe atau Dewi Persik. Bahkan lebih dipuja daripada presiden SBY sekalipun. Mau bukti, lihat saja karikatur yang beredar di media sosial. Afika seakan-akan dibuat mengejek SBY padahal belum tentu afika mengenal siapa SBY. Dari karikatur itu tak sekalipun SBY "menang" lawan Afika, hahaha...
Kembali kepertanyaan awal, apakah kita sudah tak tertarik atau lebih tepatnya tak percaya pada orang dewasa? Barangkali benar. Sebab saya dan mungkin juga Anda percaya bahwa anak-anak adalah simbol kejujuran, kepolosanan. Jika anda bertemu anak kecil lalu bertanya, "apakah anda gagah/cantik?" apapun jawabannya itulah yg sebenarnya. Jika dia bilang cantik ya cantik, klo jelek ya terima saja.
Hanya saja anak kecil tetaplah anak kecil. Mereka tak mengerti. Mereka akan tetap berperilaku seperti anak kecil pada umumnya:bermain. Dan mungkin saja saat ini mereka menganggap kita (yg mengaku dewasa ini) adalah mainannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H