Mohon tunggu...
Ilfinda ZakaOchtafarela
Ilfinda ZakaOchtafarela Mohon Tunggu... Perawat - Perawat Suka musik, Suka menulis, Suka membuat kue, Suka bermain catur

Perawat Suka musik, Suka menulis, Suka membuat kue, Suka bermain catur

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Analisis Mutasi dan Puncak Kasus Covid-19

11 April 2022   06:00 Diperbarui: 11 April 2022   06:13 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Covid 19 sudah menjadi pandemi yang melanda di seluruh dunia. Covid 19 sendiri merupakan penyakit virus yang dinamakan corona yang berasal dari hewan kelelawar. Covid 19 yang awal pertama kali muncul di kota Wuhan China akhir bulan Desember 2019 ini sudah menyebabkan jumlah kasus positif yang terhitung berkisar 494 juta kasus sejak awal pandemi sampai dengan bulan April 2022. 

Beberapa penelitiaan sudah banyak yang dilakukan untuk melihat perkembangan dari virus Corona tersebut. Salah satunya adalah penelitian bahwa virus Corona memiliki Spike protein yang cepat dapat menyebabkan mutasi dari virus yang sebelumnya. 

Beberapa mutasi dari virus Corona seperti varian Delta dan Omicron dan beberapa varian yang lain yang sudah tersebar di seluruh penjuru dunia.  

Varian Omicron disinyalir merupakan varian paling lemah dengan gejala yang ringan tetapi mudah sekali menyebar dibanding dengan varian Delta. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Inggris pada tahun 2020 mengatakan bahwa virus Corona adalah virus yang mudah sekali bermutasi dan terhitung mutasi tiap tiga bulan sekali dengan puncak kasusnya adalah enam bulan setelah virus tersebut bermutasi. 

Untuk varian Delta terhitung muncul pada bulan Februari tahun 2021 dan memuncak pada bulan Agustus 2021. Untuk Varian Omicron sendiri muncul pada bulan November 2021 dan puncak kasusnya pada bulan Maret 2022 dikarenakan karena virus Covid  19 varian Omicron lebih cepat menular sehingga kasus penularannya lebih cepat daripada kasus Delta yang tepat terhitung enam bulan sedangkan varian Omicron terhitung empat bulan memasuki kasus puncak.

Analisis penyebaran dan puncak kasus dapat terlihat dari perhitungan dengan menggunakan metode deret geometri. Sehingga tingkat penularan dan penyebaran banyak sekali terjadi apalagi jika tidak menerapkan protokol kesehatan dan belum melakukan vaksinasi yang mudah sekali rentan terkena Covid 19. 

Dengan mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi akan dapat menanggulangi terjadinya puncak kasus karena mencegah terjadinya penyebaran Covid 19. Tindakan preventif masih perlu diterapkan dan digalakkan dimanapun dan kapanpun berada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun