Mohon tunggu...
Ilfi Rahmi
Ilfi Rahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB

whatever you be a good one!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Indonesia di Tengah Wabah Covid-19

15 Juli 2021   11:57 Diperbarui: 15 Juli 2021   13:27 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci terwujudnya Generasi Emas 2045. Pandemi covid-19 yang menyerang sudah lebih dari setahun ini memberi dampak besar bagi pendidikan indonesia. Sistem yang digunakan untuk melakukan belajar dan mengajar pun sudah berbeda. Sistem pembelajaran daring (online learning) yang ditetapkan oleh menteri pendidikan indonesia pun dilakukan untuk mencegah penyebaran angka covid-19 yang sudah merajalela.

Praktik pembelajaran daring (online learning) ini telah diterapkan diberbagai jenjang pendidikan seperti SD,SMP,SMA,hingga perguruan tinggi. Tidak ada pembelajaran yang dilakukan didalam kelas dengan guru karena membludaknya angka covid-19 diindonesia. Sudah lebih dari 2,417,788 angka positif diindonesia dihitung dari awal masuk covid-19. Akibatnya banyak tenaga pendidik yang kurang siap menghadapi perubahan drastis ini. Sementara itu tidak ada cara lain untuk meminimalisir penyebaran covid-19 selain dengan membatasi perkumpulan manusia dalam jumlah yang banyak.

Sistem pendidikan daring pun tidak mudah. Selain dengan tentang aturan disiplin dan ketepatan waktu pada saat belajar melalui daring juga tentang kesediaan fasilitas yang harus disediakan disetiap anak. Sebagian orang tua akan mampu memfasilitasi media belajar untuk anaknya, tetapi sebagian orang tua yang kurang mampu akan susah untuk memfasilitasi media belajar untuk anaknya. 

Jangankan untuk media belajar kadang untuk kebutuhan sehari-hari pun sulit untuk didapatkan orang tua yang kurang mampu. Disinilah terjadi kesenjangan sosial ekonomi bagi beberapa orang tua. Sudah tercatat lebih dari 2 juta buruh dan pekerja formal-informal yang dirumahkan atau diPHK. Dengan kondisi seperti ini, banyak orang tua kesulitan menyediakan kesempatan pendidikan yang optimal bagi anak-anak mereka.

Perubahan sistem tatap muka dengan daring  pun membuat kaget dan sulit nya beradaptasi pada sistem yang baru, banyak anak-anak yang kesulitan untuk pengadaan laptop dan hp untuk belajar. Sistem membuat orangtua mau tidak mau harus menyediakan fasilitas itu kepada anaknya. Menteri pendidikan indonesia mengambil kebijakan berupa pemberian kuota internet untuk seluruh siswa sekolah yang melakukan pembelajaran daring.

Dengan sistem sekarang banyak tenaga pendidik yang gagap teknologi dan kurang beradaptasi. Sebagian tenaga pendidik kadang hanya memberikan tugas lewat aplikasi whatssapp dan tidak menjelaskan terlebih dahulu seperti apa tugas tersebut dan ada juga sebagian tenaga pendidik yang memberikan tugas sekaligus menjelaskan melalui aplikasi zoom yang disana dapat terlihat siapa yang memperhatikan dan siapa yang tidak. Terlepas dari itu semuanya tergantung kepada siswa yang melakukan proses belajar mengajar secara daring.

Tak luput dari itu semua pasti ada kekurangan dan kelebihan yang dimiliki pembelajaran secara daring maupun tatap muka. Tidak ada yang lebih baik dan juga tidak ada yang lebih buruk karena sistem pendidikan yang baru merupakan pelengkap sistem yang ada sebelumnya. Berikut kekurangan dan kelebihan pembelajaran daring dan tatap muka.

Jarak dalam melakukan pembelajaran

Secara daring : tidak ada kebutuhan fasilitas yang banyak seperti dikelas biasa. Karena tenaga pendidik dan siswa cukup menggunakan hp ataupun laptop

Secara tatap muka : membutuhkan satu ruangan untuk melakukan proses belajar mengajar, dan juga dibutuhkan utuk berkumpul antara siswadan tenaga pendidik

Kefokusan siswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun