Mohon tunggu...
Nismah Maulida
Nismah Maulida Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang wanita yang ingin menyampaikan apa yang ia lihat, ia dengar, ia rasakan, dan ia alami dalam kehidupan sehari-hari dengan harapan siapa tau dapat bermanfaat buat orang lain. \r\nFB Nismah Maulida,\r\nBlog:nismahmaulida.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jika Itu Cinta Maka Saya Meyakininya (Part 1)

10 Maret 2015   15:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah Saya bertanya pada salah satu  Senior di Kantor yang menurut Saya lebih tau tentang agama.

"Apa benar seorang laki-laki bisa tertarik untuk menjadikan istri seorang perempuan yang dilihatnya dalam satu kali lihat saja??

kemudian beliau menjawab:

"Ya laki-laki bener kalo lihat sekali saja.. kalo berkali-kali itu mah cowok ga bener.."

Kata-katanya mengingatkan Saya pada salah satu hadist berikut:

“Wahai Ali, Janganlah engkau iringkan satu pandangan (kepada wanita yang bukan mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu (halal) bagimu, tetapi tidak yang kedua!” (HR. Abu Daud).

Hal diatas juga dibenarkan oleh senior lainnya di kantor  dimana  istrinya sekarang adalah bukan perempuan yang dipacarinya bertahun-tahun, tetapi perempuan yang baru pertama kali dilihatnya. Saat itu ketika melihat istrinya pertama kali Dia langsung punya firasat "wah kayanya asyik nih cewek klo dijadikan istri". Hal itu banyak disebut orang sebagai chemistry.

Hm..mengapa Saya bertanya demikian? karena Saya akan menjalankan proses taaruf dengan pria yang baru Saya temui beberapa kali  tanpa obrolan yang intens. Kami dikenalkan oleh salah satu teman. Saat itu Saya heran dia langsung mengajak saya untuk menikah.  Namun keheranan Saya terhadapnya menjadi kekaguman dengan sikapnya yang begitu gentle menurut Saya..

Mengapa Gentle??


  1. Dia berani mengajak saya taaruf untuk menikah padahal hanya beberapa kali kami bertemu. Itupun tanpa obrolan yang berarti. Dia belum tau siapa Saya, bagaimana sifat Saya, bagaimana keseharian Saya, dll.
  2. Dia berani menanggung resiko baik buruknya sifat saya.. apalagi untuk hubungan jangka panjang. Bukan hubungan pacaran lho!! tapi MENIKAH. Karena sangat berbeda rasanya ketika laki-laki hanya mengajak Anda untuk PACARAN yang menurut Saya tidak jelas jangka waktunya, bisa pendek atau sepanjang-panjangnya sampe ga jelas mau dibawa kemana hubungannya. Kemudian ada juga  kemungkinan laki-laki yang mengajak PACARAN adalah laki-laki yang belum yakin untuk memilih anda menjadi pasangan hidup,, takut salah pilihlah,,mau mengenal lebih jauh dululah..kalo dirasa ada yang kurang sreg, ada beberapa kemungkinan saja untuk Anda.. pertama segera putus, diselingkuhin, atau malah digantung sampe laki-laki tersebut punya momen yang tepat untuk memutuskan anda.
  3. Dia berani datang kerumah untuk meminta Saya ke Orang Tua. Karena Saya yakin ketika laki-laki berniat baik, Dia tidak akan ragu-ragu untuk meminta ijin kepada Orang Tua . Berbeda jika laki-laki tersebut mempunyai motif lain terhadap Anda. Motif lain ini kadang terjadi pada PACARAN. Laki-laki ini tidak akan senang bertemu Orang Tua Anda karena menurutnya agak ribet untuk menjaga sikap, mengambil hati, dll. Belum lagi kalo dijutekin hehe..


Semua hal diatas mungkin hanya memunculkan kekaguman yang belum tentu berakhir menjadi Cinta ya kan? bisa saja hanya memunculkan rasa hormat kepadanya. Namun entah kenapa ada hal lain yang meyakinkan Saya untuk melanjutkan ta'aruf ke jenjang pernikahan. Saya melihat Agamanya teman.. itulah yang belum Saya lihat pada laki-laki lain sebelumnya. Dia sangat menjaga lisan ketika bercengkrama dengan teman-temannya. Dia yang menjaga shalatnya. Dia yang menyempatkan waktu membaca Al Quran setiap hari disela-sela kesibukannya. Dia terlihat sangat bijaksana dan sepertinya mampu menjadi Imam untuk Saya. Apakah ini Cinta??

Saya pun belum bisa menjawabnya namun saya meyakininya karena bukankah kriteria memilih pasangan menurut islam yang pertama adalah Agamanya?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun