Mohon tunggu...
Ilda Miftakhul Jannah
Ilda Miftakhul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Ragam Ilmiah pada Bimbingan dan Konseling

27 Maret 2024   08:51 Diperbarui: 27 Maret 2024   10:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Bahasa Indonesia ilmiah adalah salah satu ragam bahasa yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pikiran dan bersifat ilmiah, bersituasi resmi dengan unsur-unsur kebahasaan yang bersifat baku (Suparno, dkk., 2002:2). Dikutip dari Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah (2018) karya I Nengah Laba dan Ni Made Rinayanthi, bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah bahasa yang digunakan untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan ilmiah. Pilihan kata dalam bahasa Indonesia ragam ilmiah berasal dari kosakata bahasa Indonesia asli, penyerapan bahasa daerah, maupun kosakata bahasa asing tertentu. Karakteristik bahasa Indonesia ilmiah yaitu lugas dan jelas, objektif, cendekia, ringkas dan padat, konsisten, gagasan sebagai pangkal topik. Jika dalam karya ilmiah tersebut sudah ada semua, maka dapat dikatakan bahwa karya ilmiah tersebut sudah berhasil memenuhi karakteristik bahasa Indonesia ilmiah. 

Permasalahan yang sering dihadapi oleh Mahasiswa Bimbingan dan Konseling dalam ragam ilmiah saat membuat artikel, baik artikel ilmiah maupun populer itu sangat bermacam-macam. Contohnya lebih banyak penggunaan ragam ilmiah pada artikel populer yang belum tepat tetapi tidak menutup kemungkinan juga pada artikel ilmiah. Dalam artikel tersebut terkadang ada yang tidak lugas dan tidak jelas. Yang mana arti dari lugas dan jelas adalah apa adanya, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, tidak diungkap dalam bentuk kiasan, gamblang, tegas, dan tidak meragukan. Banyak artikel baik populer maupun ilmiah yang terkadang masih melupakan hal ini, dikarenakan agar artikel tersebut terlihat banyak dan panjang sehingga pembahasan inti dari topik tersebut berputar-putar disitu saja, tidak ada ujungnya, dan bahasa yang berbelit-belit, sehingga membuat pembaca bingung.

Tidak objektif banyak juga artikel ilmiah atau populer yang tidak objektif. Objektif sendiri adalah menyatakan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi penggunanya tidak mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum. Banyak juga ditemui dari artikel ilmiah atau populer masih banyak penulis atau mahasiswa yang dalam artikelnya terselip beberapa kata tidak baku. Contohnya kata teoretis. Mahasiswa menulis kata tersebut 'teoritis'. Kata teoritis bahkan tertulis di buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan beberapa templat jurnal. Padahal, kata teoritis merupakan kata yang tidak baku. Kesalahan tersebut disebabkan oleh mereka menganggap kata teoritis berasal dari kata dasar 'teori' lalu mendapat imbuhan asing --is, sehingga menjadi teoritis. Faktanya bukan seperti itu. Kata 'teoretis' berasal dari bahasa Belanda theoretisch. Kata theoretisch tersebut diserap secara utuh dengan penyesuaian ejaan, sehingga menjadi teoretis. Sehingga dapat dipastikan bahwa artikel tersebut belum menggunakan ragam ilmiah.

Metode yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu mahasiswa harus memahami apa itu penggunaan bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah. Apa saja karakteristiknya, memahami satu persatu pengertian dari isi karakteristik penggunaan bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah. Dan diterapkan saat menulis artikel populer atau ilmiah. Jadi mahasiswa harus memahami bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah itu sangat penting terutama untuk jurusan Bimbingan dan Konseling, yang mana Jurusan Bimbingan dan Konseling sangat sering mendapat tugas untuk upload artikel populer atau ilmiah. Caranya untuk memahami penggunaan bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah salah satunya dengan berlatih setiap hari, karena dengan berlatih setiap hari kita menjadi terbiasa dan bisa menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam ragam dengan baik dan benar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun