[caption id="attachment_267737" align="aligncenter" width="300" caption="Makam Alm. Uje Setelah Dipugar (Sumber Photo: cumi-cumi.com)"][/caption] Hanya gara-gara pemugaran kuburan, akhirnya publik tahu bahwa telah terjadi ketidakharmonisan antara istri Alm. Uje (Pipik) dengan mertuanya (Umi Tatu). Sebagai umat Islam, penulis menyayangkan terjadinya ‘perseteruan’ itu. Penulis merasa malu akan munculnya polemik itu ke hadapan publik melalui berbagai media, terutama televisi. Bukankah mereka sebenarnya bisa duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan pemugaran kuburan Alm. Uje. Bukankah mereka semua orang yang paham agama, yang tahu tentang konsep islah dan konsep musyawarah serta tahu tentang adab membangun kuburan. Alangkah lebih baik dan lebih bijak, meski pemugaran itu gratis, pemugaran kuburan Alm.Uje tidak dilakukan terlebih dahulu. Mereka dapat berembuk bersama dengan kepala yang dingin disertai dengan kajian tentang adab membangun kuburan. Saya yakin keluarga Alm. Uje merupakan keluarga yang paham akan agama Islam, keluarga yang ‘terhormat’, dan tentu termasuk keluarga yang paham akan adab membangun kuburan. Akan tetapi penulis merasa heran dan mengurut dada, kuburan Alm.Uje kok dibangun dengan sedemikan mewah, lebih tinggi dan sangat mencolok berbeda dengan kuburan-kuburan yang ada di sekitarnya. Padahal Alm.Uje adalah orang biasa seperti kita, orang yang semasa hidupnya pernah berceramah tentang pentingnya hidup sederhana, tidak bermewah-mewah. Penulis takut dengan bangunan kuburan Alm.Uje seperti sekarang ini, bertentangan dengan Hadits Rasul SAW dari Jabir ra. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Jabir berkata: “Rasulullah SAW melarang kuburan dikapur, diduduki, dan dibangun.” Kepada Istri Alm.Uje dan kepada mertuanya, Umi Tatu beserta keluarga Alm. Uje, sebelum terjadi ‘fitnah’ yang lebih besar dan meluas, cobalah berkumpul bersama, melakukan islah dan musyawarah. Kami pengagum Alm.Uje sangat malu melihat adegan ‘perseteruan’ itu. Tampilkanlah dan beri contoh kepada umat keteladanan tentang akhlak bergaul yang baik. Janganlah perbedaan pendapat tentang pemugaran kuburan itu membuat Alm. Uje ‘menangis’ di alam kubur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H