Mohon tunggu...
Nurul Faizah
Nurul Faizah Mohon Tunggu... Guru - Baru sampai bisa titik. Belum di akhir titik.

Emak-emak yang mencoba menggairahkan diri pada menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyemai Benih Kemerdekaan: Refleksi Guru Mengabdikan Diri pada Filosofi Ki Hajar Dewantara

29 Juni 2024   07:43 Diperbarui: 29 Juni 2024   07:45 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk pikuk dunia pendidikan yang sarat dengan target dan pencapaian, saya, sebagai seorang guru, menemukan pencerahan diri melalui filosofi Ki Hajar Dewantara. Beliau bagaikan pelita di tengah kegelapan, menerangi jalan saya untuk menuntun murid-murid menuju kemerdekaan sejati dalam belajar.

Filosofi Ki Hajar Dewantara, bagaikan oase di tengah gurun pasir, menyegarkan jiwa saya dengan semangat kemerdekaan. Beliau mengingatkan saya bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tapi juga tentang membebaskan jiwa murid untuk berkembang sesuai kodratnya.

Menjadi "Pamong" dalam Taman Belajar

Terinspirasi oleh konsep "among" Ki Hajar Dewantara, saya menjelma menjadi "pamong" di taman belajar saya, yaitu SDN Girimukti Kecamatan Rongga. Saya tidak lagi berperan sebagai penguasa ilmu, tetapi sebagai fasilitator yang menuntun murid untuk menemukan jati diri dan potensinya.

Ruang kelas saya bukan lagi tembok pembatas, tetapi taman penuh dengan bunga-bunga pengetahuan yang menanti untuk dipetik. Murid-murid saya bebas menjelajahi taman ini, menapaki jalan mereka sendiri, dan memetik bunga-bunga yang menarik minat mereka.

Mengembangkan Sayap Kemerdekaan

Filosofi Ki Hajar Dewantara membebaskan saya dari belenggu metode pembelajaran tradisional yang kaku dan membosankan. Saya akan mulai menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid, di mana murid menjadi aktor utama dalam proses belajar. Mereka merancang proyek mereka sendiri, berdiskusi dengan teman, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Saya di sini hanya sebagai pembimbing, siap sedia untuk membantu mereka saat mereka membutuhkannya.

Menyaksikan Tunas Harapan Bersemi

Saya tidak sabar melihat murid-murid saya berkembang dengan pesat, bagaikan menyaksikan tunas harapan yang mulai bersemi. Mereka tidak lagi takut untuk bertanya, berani untuk mencoba hal baru, dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Saya yakin mereka akan belajar dengan penuh semangat dan antusiasme, bukan karena paksaan, tetapi karena mereka terdorong oleh rasa ingin tahu dan ingin mencapai kemerdekaan dalam belajar.

Perjalanan Menuju Kemerdekaan Sejati

Perjalanan saya dalam menerapkan filosofi Ki Hajar Dewantara masih panjang dan penuh dengan tantangan. Namun, saya yakin bahwa dengan komitmen dan dedikasi, saya dapat mengantarkan murid-murid saya menuju kemerdekaan sejati dalam belajar. Mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan berkarakter mulia, siap untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun