lagi dan lagi
sejak ambisi menjadi watak
jabatan lah yang dipertuan
dalam dialek intelek yang masih merem melek
kau sebut dirimu kawan semuanya?
tidak, saudara
dengan realita masih ada yang tertindas
dalam prinsip bebas yang kau gaung
terdapat minoritas" yang tak suka
akan caramu bergerak dan bergabung
pikiranmu benar, kawan
caramu tak salah juga
namun saat kau bawa sebagai identitas
agar kau terlihat berbeda dan kaya akan hal
para pendahulu mungkin tertawa melihatmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!