mengingatku pada senja senja baku
sebuah rona tertimpal
memaksa sebuah harap untuk keluar
lampu lampu terang tak akan mampu
mampu pun tak akan menerangi punggungku
sakit teramat terasa
melamunlah
itu kata penaku
hai, kau yang saat ini diriku tak tahu kabarmu
pada gerangan mana akan kupertanyakan
sebuah timbul timbul dirimu
meruak tiba tiba saat sabtu
entah ada apa dengan malamnya
dikata hatiku tidak
mustahil untuk membuat itu
tetap ada sebuah pagi yang mendengungkan rindu
yang ku barengi dengan semercik bau kopi
dan sepucuk keinginanku untuk melangkah.
kembali...