Gadingkembar, Malang -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Kelompok 19 Dharmayatra sukses mengadakan seminar bertajuk "Sosialisasi Bullying dan Moderasi Beragama" pada Jumat, 24 Januari 2025. Kegiatan yang berlangsung di SDN 02 Gadingkembar ini diikuti oleh para guru dan siswa sekolah tersebut.
Seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan siswa tentang pentingnya sikap toleransi, cinta Tanah Air, dan dampak buruk dari bullying, yang kerap menjadi masalah di lingkungan sekolah.
Seminar diisi oleh dua pemateri, yaitu Dian Arifatul Faiza, mahasiswa Fakultas Psikologi Semester 6, dan Ikwal Pangsa Chaniago, mahasiswa Fakultas Syariah Semester 6. Keduanya membawakan materi yang relevan dan mudah dipahami oleh siswa SD.
Dalam pemaparan mengenai moderasi beragama, Ikwal Pangsa Chaniago menjelaskan bahwa sikap toleransi dan moderasi harus ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari. "Dengan memahami moderasi beragama, kita dapat menciptakan rasa cinta terhadap NKRI dan memperkuat kerukunan," jelasnya.
Sementara itu, Dian Arifatul mengupas masalah bullying yang menjadi isu utama di kalangan anak-anak. Ia menjelaskan bahwa bullying dapat memberikan tekanan psikologis serius pada anak dan harus dicegah sejak dini. "Selain melukai perasaan, bullying juga dapat memengaruhi martabat diri seseorang. Oleh karena itu, kita harus menjaga harga diri dan saling menghormati," ujarnya.
Seminar ini diselenggarakan untuk menambah pemahaman siswa terkait dampak buruk bullying dan pentingnya sikap moderasi beragama. "Kedua unsur ini penting untuk membentuk generasi muda yang memiliki karakter saling mengasihi dan menghormati satu sama lain," kata Ikwal Pangsa Chaniago, Ketua Kelompok KKM 19.
Ia juga menyoroti alasan pentingnya seminar ini, mengingat banyaknya kasus bullying yang terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar. "Kami ingin anak-anak memiliki pemahaman mendalam tentang bahaya bullying dan mampu menerapkan nilai-nilai toleransi sejak dini," tambahnya.
Seminar berlangsung dengan penuh khidmat. Para siswa dan guru mengikuti jalannya kegiatan dengan serius. Acara ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Para siswa terlihat antusias, mendengarkan dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan.