Gading Kembar, 19 Januari 2025 -- Sebagai bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), sekelompok mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang mengunjungi sumber mata air yang terletak di Dusun Gading, Desa Gading Kembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada Sabtu, 18 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari sistem pengelolaan air bersih yang diterapkan oleh masyarakat setempat serta mendalami tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian sumber daya alam di daerah tersebut.
Kunjungan yang dimulai pada pukul 11.00 WIB ini dipimpin oleh Kepala Dusun Gading Kembar, Bapak Imam Bukhori, bersama Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Khusnuddin, dan tujuh mahasiswa KKM kelompok 19 UIN Malang. Perjalanan menuju sumber mata air yang terletak di bawah kaki Gunung di kawasan hutan membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan sepeda motor, melewati jalan rusak dan sempit, serta sedikit rintikan hujan yang memperburuk kondisi perjalan kami.
Sesampainya di lokasi, rombongan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 20 menit. Di lokasi sumber mata air, mahasiswa KKM mengamati sistem pengelolaan air yang masih sederhana namun efektif. Air yang berasal dari sumber pergunungan di kawasan hutan ini dialirkan melalui pipa pralon dan ditampung dalam beberapa penampungan bertahap. Proses penyaringan air dilakukan menggunakan bahan sederhana seperti terpal yang ditempatkan di cekungan tanah. Debit air yang dihasilkan mencapai kurang dari 10 liter per detik, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat.
Dalam kesempatan ini, mahasiswa KKM juga melakukan rancangan partisipasi dalam kegiatan penanaman pohon, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan di sekitar sumber mata air. Kepala Dusun Gading Kembar, Bapak Imam Bukhori, mengajukan rencana penanaman pohon beringin untuk menjaga kelestarian hutan dan mencegah kerusakan lingkungan yang dapat mempengaruhi kualitas air.
Masyarakat Dusun Gading sangat bergantung pada sumber mata air ini, mengingat belum adanya jaringan PDAM di daerah tersebut. Masing-masing rumah dikenakan biaya sebesar Rp500 per meter panjang pipa untuk mengakses air bersih. Meskipun sistem yang digunakan sederhana, air yang dialirkan telah menjadi penopang utama kehidupan warga.
Kegiatan ini tidak hanya memberi pengalaman berharga bagi mahasiswa KKM, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas pengelolaan air bersih di Dusun Gading. Mahasiswa KKM berencana untuk mengajukan pembuatan kolam penampungan yang lebih bersih di lokasi sumber mata air untuk meningkatkan kualitas air yang diterima oleh warga.
Kunjungan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, serta mendorong keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam yang ada, agar masyarakat dapat terus menikmati akses air bersih yang layak. Harapan besar pun disampaikan oleh masyarakat, agar pengelolaan sumber mata air dapat terus berkembang untuk keberlanjutan kehidupan mereka di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI