Mohon tunggu...
Ikuta Zen
Ikuta Zen Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis puisi sejak 2015

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hawa Tulang Rusuk Adam

3 April 2024   05:57 Diperbarui: 3 April 2024   06:00 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angin datang menyusut langsung kedalam
tubuhku yang kering haus air
dan aku tertidur kelap, berjuta mimpi
menjumpai bermacam musim

Peran diriku beralih sebagai Adam
penegak lurus jalan kebenaran di bumi
ketika tertidur menyebrang sungai
airnya putih seperti susu berasa madu

Di saat suaraku parau,
bahasa yang aku pakai lunak
dan kata-kata aku ucap tanpa jarak
meski ular mengikat kuat kakiku hampir retak

"Tuhan beri aku pendamping hidup"

Perlahan surga mulai berembun
bunyi berisik pada belikatku
membuatku hampir bangun
di saat mataku masih bertapak lesuh

Sampai terbangun dan membuatku tersedak
seseorang yang tak aku kenali sebelumnya
membuatku terkesima dan sampai lupa makna pada nama

Ia tetap rebah di samping diriku sendiri
sesampainya kami saling-suka
hingga lupa daratan mana luka dan cinta


Banjarmasin, Januari 2016 -- September 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun