Angin datang menyusut langsung kedalam
tubuhku yang kering haus air
dan aku tertidur kelap, berjuta mimpi
menjumpai bermacam musim
Peran diriku beralih sebagai Adam
penegak lurus jalan kebenaran di bumi
ketika tertidur menyebrang sungai
airnya putih seperti susu berasa madu
Di saat suaraku parau,
bahasa yang aku pakai lunak
dan kata-kata aku ucap tanpa jarak
meski ular mengikat kuat kakiku hampir retak
"Tuhan beri aku pendamping hidup"
Perlahan surga mulai berembun
bunyi berisik pada belikatku
membuatku hampir bangun
di saat mataku masih bertapak lesuh
Sampai terbangun dan membuatku tersedak
seseorang yang tak aku kenali sebelumnya
membuatku terkesima dan sampai lupa makna pada nama
Ia tetap rebah di samping diriku sendiri
sesampainya kami saling-suka
hingga lupa daratan mana luka dan cinta
Banjarmasin, Januari 2016 -- September 2023