Mohon tunggu...
Ikuta Zen
Ikuta Zen Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis puisi sejak 2015

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesimis

27 Juni 2022   09:25 Diperbarui: 27 Juni 2022   09:49 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: tribun-manado.com

Rumput liar tumbuh di tepi awang jalan
sengaja melihatnya, sehabis pulang kerja
sebagian dalam dada
puyuhnya keluh kesah - bercampur putus asa
aku tak peduli
berapa kali mengucapkan kalimat
"Bunuh diri"

Kenapa dibalik kebohongan ada manusia
keras kepala memungut kebenaran
mengacuhkan yang tergeletak di kegelapan
sekian lama hidup
terbuang percuma

Rumput liar kian menjalar di tepi bayang jalan
sengaja hendak mencabutnya
direguknya keluh kesah
dari gelisah
aku merasa sudah kehilangan
semua hasrat
aku tak peduli
berapa kali mengucapkan kalimat
"Bunuh diri"

Banjarmasin, November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun