Mohon tunggu...
Ikuta Zen
Ikuta Zen Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis puisi sejak 2015

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu

26 Juni 2022   14:30 Diperbarui: 26 Juni 2022   15:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : merdeka.com

Yang teramat membekas
dalam nurani mengalir nadi
serasa lapuk kayu,
di kecup rayap menutup muka malu
buatku jadi bisu

Makin hari,makin berdendang
suasana penampakan hati
ketika perlahan rindu
memotong jari kenang
di pelipis melati
yang tertiup angin daya
terbang membawa cerita
kita ikut tapi tak di sadari

Rindu, segala waktu
bercuap menyala api tungku
mengenang waktu akan terulang
ah, mustahil
aku sudah rela

 

Banjarmasin, Juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun