Mohon tunggu...
Ikuta Zen
Ikuta Zen Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis puisi sejak 2015

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Harap Tak Melupakannya

27 Maret 2022   17:51 Diperbarui: 27 Maret 2022   17:51 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada sisa abu yang bertebangan
di udara terasa payau aku hirup
sisa-sisa waktu bergulir
tanpa terasa sampai merata

Kalimat awal yang aku ingat
adalah tanda serupa lambang dalam dada
menjelma Erejion tumbuh di hati
serbuk sarinya tercium bau wangi

Perpisahan setiap kali aku ingat
adalah penyesalan akhir yang aku terima
seluas lapangan tandus
yang gersang tak ada tumbuhan
selain kaktus tumbuh berduri

Aku harap tak melupakannya
bila ia pergi menuju bulan panas
yang muncul di siang aksara
dan aku sendiri - menangis dalam sepi

Masih tertinggal diantara setengah kenangan

Banjarmasin, 27 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun