Mohon tunggu...
Ikuta Zen
Ikuta Zen Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis puisi sejak 2015

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adam

9 Maret 2022   20:04 Diperbarui: 9 Maret 2022   20:08 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena ular mungkin setan menyerupai
menggodanya memakan pohon berbuah
ia terteguk buah mirip mangga
atau bisa juga kasturi

Menyeberang ke suatu tempat
dan tak tahu dimana
sambil mulut ternganga

Kejatuhannya jadi riwayat
dan dongeng sebelum tidur
yang kekal di bumi
julukannya si manusia pertama

Berkumpul satu-persatu
makhluk hidup dan mati membuka mulut
kau darimana dan jatuh kenapa
ia diam sekejap dengan mata berdebu
melihat angkasa yang gemuruh
bukan lagi putih yang melayang di cakrawala

Banjarmasin, Desember 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun