Mohon tunggu...
Ikuta Zen
Ikuta Zen Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis puisi sejak 2015

.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bahtera Nuh

8 Maret 2022   19:54 Diperbarui: 8 Maret 2022   19:56 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : makassar-terkini.id

Bumi sudah tua
sebentar lagi tenggelam akibat lintah dosa
para orang durhaka
masing-masing mereka tak punya muka
tinggal menunggu waktu tenggelam

Kami semua para golongan yang sudah di tentu
menyatakan naik ke bahtera dan percaya
pada seorang lelaki tua
berambut keriting
berwarna abu tua

Kami yang ikut dengannya
sudah menyiapkan beberapa keperluan
buat hidup sementara mengembara
entah kemana lagi kaki berpijak
mengemas rapi dan memasukkannya dalam bakul
isinya ada beberapa ;
membawa pakaian secukupnya
membawa makanan seutuhnya
buat keperluan hidup yang menentu

Hari Jum’at saat petang
bahtera itu sudah datang
di siring pelabuhan dekat gunung
mari semuanya kita naik
bilik-biliknya sudah terkemas rapih
khusus hewan dan manusia
ada di kiri dan di kanan
ada lampu hijau dan merah
sebagai tanda supaya tak tersesat lagi

Di dalam bahtera itu juga ada jembatan menyeberang
berloteng lebih dari dua tingkat
angin dan air
membawa kita entah kemana
akan berpijak
di bumi yang baru
dan kita berbiak lagi

 

Jakarta, Januari 2016 – Banjarmasin, 09 July 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun