Tak heran ketika adaorang marah ketika orang lebih muda bersikap tidak hormat kepada dirinya. Menganggap dirinya wajib dihormati lantaran lebih tua, bijaksana. Saya jadi teringat sebuah film Children See, Chilhdren Do, menceritakan seorang anak kecil meniru tingkah laku orang yang lebih tua seperti merokok, membentak-bentak orang, membuang sampah sembarangan dan masih banyak lagi. Banyak orang mengatakan ‘Hormatilah orang tua’, padahal itu potongan kalimat dari ‘Hormatilah yang tua bagi orang muda dan hormatilah pemuda bagi orang tua’.
Jadi jangan heran jika banyak anak muda tidak terkesan menghormati orang yang lebih tua karena orang yang lebih tua juga tidak menghormati. Dan berhubungan dengan judl film di atas yang artinya anak melihat, anak melakukan. Dan kita mungkin memahami bahwa rasa gengsi tentu selalu terselip di antara diri kita untuk memulai menghormati. Menurut saya, itu hanya soal budaya. Kalau kita terbiasa tidak gengsi untuk memulai saya kira muncul budaya yang baik, bukan?
Dan kita banyak tahulah ketika berselancar ke internet, banyak pemuda bunuh diri atau tawuran. Saya sedikit tidak setuju dengan pelajaran sejarah yang hanya mempelajari sejarah perang. Bulan apa berperang dan tahun berapa. Saya setuju juka itu untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan. Dalih nasionalisme. Namun apakah teraplikasi sungguh? Ayolah mulai!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H