Lupakan laga final semalam, yaa tentu saja, ajang turnamen tersebut hanya menjadi tempat pemanasan, yang alhamdulillah Indonesia bisa sampai final. Kalah lewat adu penalti merupakan bukti bahwa tim ini bisa menjadi tim yang luar biasam tanpa pemain-pemain inti.
Pertandingan semalam, walaupun sedikit ada luka tapi seyogyanya, Indonesia sudah bermain fair-play, keputusan wasit yang merugikan Indonesia selalu membuyarkan harapan untuk mencetak gol. Permainan kasar Vietnam juga menunjukan bahwa mereka belum siap untuk sepak bola modern, karena jika mereka berlaga dikejuaraan resmi FIFA maka akan ada VAR yang selalu mengawi.
Tapi it,s okem ada yang lebih penting bagi anak asuh Shin Tae-yong kedepannya. Ya kualifikasi piala Asia adalah harga mahal yang harus Indonesia dapatkan agar bisa tampil di piala Asia U-23 Qatar untuk yang pertama kalinya.
Ernando dkk harus lebih bekerja keras lagi untuk even yang sesungguhnya ini, even yang akan membuat garuda terbang tinggi. Sebagai negara besar kita tidak mau hanya jadi penonton di piala Asia U-23 nanti. Kita wajib menjadi pelaku sejarah, menjadi bagian dari sepak bola Asia yang kini mulai menitikan kemajuan.
Perjuangan timnas U-23 yang patutnya harus di apresiasi, terlebih kepada Shin Tae-yong yang telah membuat racikan tim sederhana ini bisa tembus ke partai final, sungguh luar biasa. Pencapai yang sulit sekali diprediksi, lolos dari grup saja sudah syukur alhamdulillah, apalagi bisa membantai Thailand dikandangnya itu hal yang sangat luar biasa.
Prestasi yang membanggakan, ditengah sepak bola Indonesia yang sedang bangun tidur dari tidur panjangnya, melihat kemajuan yang sangat signifikan di era asuhan STY, mulai dari fisik, teknis, tinggal mental-mental pemain yang masih harus diasa.
Kita bisa melihat selama 90 menit+15x2 tadi malam, fisik timnas Indonesia masih dibilang baik, fokus, dan tidak ada kesalahan, kita bisa membandingkan pada era 3 tahun sebelumnya, dimana fisik timnas selalu menjadi momok kekalahan timnas Indonesia. Biasanya di 70 menit akhir pemain timnas sudah loyo, karena terus mengandalkan lari dan lari.
Diera sekarang, permainan Indonesia selalu bermain transisi dari kiper, dan mencoba umpan-umpan pendek yang kini menjadi ciri khas permainan timnas Indonesia.
Harapan terbesarnya, timnas akan menyapuh bersih dua laga di kualifikasi piala Asia U-23 nanti, melawan tim Asia Timur dan Barat menjadi tantangan, yang seharusnya mampu diatasi. Kita juga diuntungkan sebagai tuan rumah kualifikasi yang akan digelar 9 dan 15 September 2023.
Dukungan dari masyarakat Surabaya dan Solo diperlukan untuk memenuhi stadion dan memompa semangat dari gauda muda, bersatu untuk timnas Indonesia.