Pertama kali melihat acara ini di Kompas TV saya tidak begitu mengerti esensinya.
[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu adegan Salon Cimey (tabloidnova.com)"][/caption]
Salah satu adegan yang saya lihat adalah saat Aming memijit-mijit kepala pembalap yang juga anggota DPR terpilih dari Partai Gerindra, Moreno Suprapto. Di sebelahnya ada artis Ayu Shita yang mengenakan pakaian layaknya pelayan restoran. Mereka berbincang-bincang mengenai pengalaman Moreno saat bertarung di pemilu legislatif, April 2014 kemarin. Lama kelamaan saya mulai menikmati perbincangan mereka. Meskipun bahan pembicaraannya cukup berat, namun mereka melakukannya dengan kegiatan khas di salon. Apalagi, Aming yang dikenal ceplas-ceplos kerap mengeluarkan joke-joke segar yang memancing tawa. Sesekali, ada seorang wanita paruh baya yang ikut nimbrung di dalam pembicaraan mereka.
Itulah sekilas gambaran mengenai salah satu sitkom (situasi komedi) di Kompas TV yang tayang setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 20.00 WIB. Acara bertajuk Salon Cimey ini tak hanya sekedar sitkom belaka, namun juga memperlihatkan pelajaran yang berharga dari para pemerannya. Sitkom tersebut menggambarkan aktivitas yang terjadi di sebuah salon yang dimiliki oleh Cimey (diperankan oleh Melissa Karim). Melissa yang merupakan istri dari presenter Metro TV, Ralph Tampubolon ini diceritakan menjadi seorang enterpeuner muda yang merintis usaha salon. Yang menarik, salon yang ia rintis lebih banyak melakukan servis kepada public figure. Tak hanya sekedar servis, saat aktivitas tersebut dilakukan sang public figure juga diinterview mengenai kehidupan mereka yang bisa dibagi kepada masyarakat luas.
Selain Cimey sebagai tokoh utama, ada juga Aming yang menjadi tokoh Hence, seorang pekerja di salon tersebut. Aming selalu membuat tamu yang datang ke salon tersebut menjadi tertawa karena celoteh-celotehannya. Lalu juga ada Ayu Shita, pemain film yang berperan sebagai Naomi, gadis desa asal Tasikmalaya yang lugu namun sangat giat bekerja. Naomi dalam sitkom ini diceritakan menjalin hubungan dengan Jaka, pemuda yang menjadi resepsionis di salon tersebut. Sosok Jaka diperankan oleh penyanyi bernama Febrian. Dan yang terkahir, tokoh Mak Gondut (diperankan oleh Lina KM), wanita paruh baya sosialita yang diberi tempat oleh Cimey berjualan jus di salonnya lantaran hartanya habis saat maju menjadi caleg di pileg kemarin.
Kelima tokoh tersebut menjalani kegiatannya masing-masing. Namun, interaksi merekalah yang menjadi nilai lebih. Kadang, saat belum ada tamu yang datang, mereka saling bercerita satu sama lain. Membicarakan hal-hal yang sedang ramai diperbincangkan. Pembicaraan mereka juga diselingi adegan yang unik, tapi juga sangat bermanfaat. Salah satunya ketika tokoh Naomi merasa dirinya hamil. Sontak kejadian ini membuat tokoh lainnya heboh, terutama tokoh Hence. Saat Cimey menanyakan kebenaran hal tersebut kepada Naomi, dengan entengnya dia hanya merasa saja kalau hamil. Dia belum memeriksakan dirinya ke dokter karena tidak percaya dengan dokter. Lalu Cimey memberi tahu agar Naomi  mengeceknya terlebih dahulu dengan alat tes kehamilan (tes pack). Dan ternyata kehamilan tersebut hanyalah perasaan Naomi saja.
Lalu juga ada cerita saat Cimey merasa dirinya sangat boros akibat sering berbelanja dengan kartu kredit. Perilaku Cimey ini membuat karyawannya, terutama Hence menjadi kesal. Lalu, di akhir cerita, Cimey mengakui kesalahannya. Dan untuk membuat Cimey sadar sesadar-sadarnya, Hence menyuruh Cimey memotong dan menghancurkan kartu kredit yang sering digunakan Cimey. Sontak, Cimey pun bercucuruan air mata karena kartu kredit adalah nyawa baginya untuk berbelanja.
Cerita tokoh lain yang menjadi tamu juga menarik. Salah satunya adalah saat Lukman Sardi menjadi bintang tamu. Ternyata dia awalnya berkeinginan menjadi seorang pemain biola seperti snag ayah, alm. Idris Sardi. Tapi tiba-tiba keinginannya berubah, terutama saat menyadari bahwa menjadi pemain biola perlu latihan yang ekstra setiap hari. Pilihan pun berubah menjadi seorang aktor. Berkat pesan sang ayah yang menyuruhnya total menjalani kegiatan yang ia pilih, sekarang ia berhasil menjadi aktor yang disegani di negeri ini.
Tokoh yang memiliki cerita menarik adalah Rosiana Silalahi, saat ingin melakukan perawatan rambut di Salon Cimey. Saat itu sedang ramai-ramainya kampanye pilpres. Rosi, sapaan akrabnya diminta pendapat oleh Hence mengenai masalah televisi yang menyiarkan berita mengenai capres tertentu dan menyerang capres lain. Dengan entengnya, Rosi berkata bahwa bertita tersebut boleh kita masukkan ke telinga kanan lalu buang lagi ke telinga kiri. Rosi yang kini aktif di pelatihan jurnalistik dan juga merintis usaha sendiri menyayangkan keberpihakan media-media saat ini.
Sitkom yang disutradarai Nia Dinata ini ternyata cukup menarik untuk ditonton di akhir pekan. Selain menyegarkan pikiran dari adegan tokoh-tokoh utama, kita juga bisa mengambil hikmah dari cerita para tamu yang nyalon di salon tersebut. Sayangnya, acara ini rupanya kalah bersaing dengan acara lainnya. Banyak pemirsa TV yang tak menyadari akan keberadaan acara ini.
Pada episode kemarin (31/08/2014), diceritakan bahwa Cimey akan menutup salonnya dan menjualnya ke seseorang karena dia akan pergi ke Amerika. Akankah Salon Cimey akan tamat riwayatnya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H